Buru Anak Buah Santoso, Operasi Tinombala Diperpanjang

Anggota Polri beraksi memburu teroris saat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Abdullah Haman dari Palu

VIVA.co.id – Kepolisian Republik Indonesia belum akan mengakhiri perburuan terhadap anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), meski pimpinan kelompok itu, Santoso alias Abu Wardah, telah lama tewas.

Kapolri Listyo Ganti Nama Operasi Tinombala Jadi Madago Raya

Buktinya, Polri menyatakan memperpanjang waktu Operasi Tinombala. Operasi yang telah berhasil menewaskan Santoso itu, akan diperpanjang mulai hari ini 31 Maret 2017 hingga 31 Juni 2017.

"Diperpanjang hingga tiga bulan," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, Jumat 31 Maret 2017.

Ali Kalora Cs Belum Ditangkap, Polri Perpanjang Tugas Satgas Tinombala

Menurut Rudy, pasukan yang diterjunkan dalam operasi lanjutan ini tetap berasal dari unsur TNI dan Polri.

"Satu kompi dari Maluku, satu kompi dari Lampung, satu kompi dari Jawa Tengah, ditambah dari Kelapa Dua, Depok, itu saja. Yang BKO (Bawah Kendali Operasional) ditambah di sana jadi 1000 jumlahnya, TNI juga segitu," ujarnya.

Puluhan Brimob Buru Ali Kalora Cs Pasca Penembakan Polisi di Poso

Operasi Tinombala dibentuk sejak 10 Januari 2016. Operasi ini merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo. Target operasi tetap sama, yakni memburu kelompok MIT.

Dalam perjalanan Operasi Tinombala, pada 18 Juli 2016, prajurit TNI yang terlibat dalam operasi ini, berhasil menemukan dan menembak mati  Santoso dan seorang pengikutnya. (ren)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri: Operasi Tinombala dan Nemangkawi Serap Biaya Tinggi

Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala diubah Kapolri menjadi Operasi Madago Raya. Kapolri evaluasi capaian 2020.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2021