Puluhan Warga Banglades di Sumut Jadi Korban Penipuan

Para warga Banglades.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulkarnaini Muchtar

VIVA.co.id – Petugas kepolisian Sei Kepayang, Sumatera Utara, mengamankan 43 pemuda asal Banglades. Warga Negara Asing (WNA) itu adalah korban penipuan dari agen tenaga kerja yang menjanjikan mereka akan bekerja di sebuah perusahaan di Malaysia.

Imigrasi Bandara Soetta Tolak 70 WNA Masuk ke Indonesia

Ironisnya, kondisi para WNA ini memprihatinkan. Mereka ditemukan di sebuah pondok di balik semak-semak  perkebunan milik warga bernama M.Yunus alias Ucok (40) di Dusun II, Desa Sei Pasir, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu malam, 1 April 2017.

Kapolsek Sei Kepayang, AKP Eri Prasetyo, mengungkapkan 43 pemuda Bangladesh itu diduga korban penipuan agen tenaga kerja. Mereka sebelumnya dibawa berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia. Pertama, mereka dibawa pergi dari negara asal ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

WNA Ngamuk Pukul Petugas Bandara Ngurah Rai, Begini Endingnya

"Sebanyak 43 orang warga Bangladesh ini sudah membayar ongkos perjalanan sebesar Rp40 juta kepada agen tenaga kerja itu. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia pada 17 Maret 2017 lalu. Namun mereka justru diterbangkan ke Indonesia, tepatnya melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten," jelas Eri kepada wartawan di Medan, Minggu siang, 2 April 2017.

Setelah tiba di Jakarta, mereka dibawa ke Riau melalui jalur darat. Selanjutnya, 43 orang itu, kembali bepergian hingga terakhir ke Kabupaten Asahan.

Soal Omicron, PKS Minta Pemerintah Batasi Akses Masuk Sejumlah Negara

Diangkut Kapal

Eri mengungkapkan, dari Asahan, semula mereka akan diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut dengan menumpang kapal tongkang. Namun, para WNA ini protes karena sejak awal dijanjikan menggunakan pesawat.

"Mereka sudah sempat dibawa dengan kapal menuju Malaysia. Tapi di tengah laut, mereka protes (kepada nahkoda) karena perjanjian awal dengan agen tenaga kerja yang mereka gunakan, mereka akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat udara," terang Eri.

Karena protes, nahkoda kapal pun kemudian memutar balik kapalnya dan menurunkan para pemuda itu di sebuah perkebunan kelapa tempat mereka akhirnya ditemukan.

"Perkebunan persis di bibir laut, lokasi kita temukan mereka," tambahnya.

Aparat kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku.

"Dugaannya begitu (ada orang lokal), ini kita masih lidik. Sementara untuk ke-43 pemuda itu sudah kita serahkan ke petugas imigrasi. Selanjutnya mereka yang akan urus," lanjut Eri. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya