Cerita di Balik Keputusan Berhenti Merokok Ganjar Pranowo

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memikul keranda sang ayah, S Parmudji
Sumber :
  • VIVA co.id/ Dwi Royanto

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenang sosok sang ayah, almarhum S Parmudji sebagai pribadi yang tegas dan disiplin. Sebagai pensiunan Polri dari satuan Brimob, sosok sang ayah selalu menjadi panutan bagi keluarganya.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

"Bapak saya orangnya sangat disiplin sekali. Orangnya sederhana dan anak-anaknya belajar betul. Belajar nerimo (menerima) itu juga dari bapak, " kata Ganjar kepada VIVA co.id di rumah duka Purworejo, Senin, 3 April 2017.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jateng yang kini tengah menjadi sorotan terkait kasus korupsi e-KTP ini harus menerima berita duka sang ayahanda S Parmudji meninggal dunia. Dan kepergian sang ayahanda ini membawa memori Ganjar di masa lalu.

Waduh, Polda Jateng Amankan 1.904 Pelaku Perzinahan Selama Ramadhan

Menurut Ganjar, pesan yang paling mengena dan terus diingatnya tentang sang ayah adalah ketika dirinya memutuskan berhenti merokok karena sang ayah di tahun 1993 silam. "Saya berhenti merokok karena bapak saya. Bapak saya perokok sangat berat dan beliau berhenti dan saya ikut berhenti. Dan mulai saat itu kita enggak merokok, " katanya.

Mantan anggota DPR itu pun begitu terngiang tentang sikap tegas dan keras sang ayah saat menjadi anggota Brimob. Menurutnya, hampir seluruh anak-anaknya pernah kena marah sang ayah saat usia sekolah.

Gerakan Muslim Jawa Tengah Dukung Sudaryono Jadi Cagub Jateng

"Kalau marah peringatannya keras sekali. Tapi kalau kita sudah gede, bapak sudah hampir memberikan anak-anaknya konsep diri yang dibiarkan. Termasuk saat saya di politik, bapak saya membiarkan,” kata Politisi PDIP itu.

Saat Ganjar terjun ke politik, almarhum S Parmudji pun memberikan pesan agar selalu serius mengurus negara. Sebab, pemimpin merupakan bentuk pengabdian yang harus total dilakukan dengan amanah dan sungguh-sungguh.

"Kata bapak kalau sudah urus negara maka yang beneran, mesti seperti beliau waktu muda pengabdian negara nomor satu selalu dipesankan, " katanya.

S Parmudji sendiri meninggal dunia di usia 85 tahun akibat sakit komplikasi di Rumah Sakit Umum Dr Sardjito pukul 09.00 WIB, Senin pagi kemarin. Jenazah dimakamkan Senin sore, sekitar pukul 15.30 WIB di Pemakaman Umum Dusun Krajan, Kelurahan Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya