Kemenag Optimistis Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2017 Naik

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Jamil
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Yasir

VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah telah sepakat tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2017 sebesar Rp34,89 juta. Melalui kebijakan itu, diharapkan pelayanan bagi jemaah haji turut meningkat.

Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Abdul Jamil, optimistis Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017 akan meningkat. Sebab, selain menetapkan besaran BPIH, DPR dan pemerintah juga telah mengatur perbaikan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.

Perbaikan itu di antaranya, porsi makanan bagi jemaah di Mekah sudah menjadi 25 kali dan di Madinah 18 kali. Ada juga biaya satuan penyelenggaraan haji di kabupaten/kota dan di Kantor Urusan Agama, masing-masing sebesar Rp75.000 sebanyak 10 kali di luar Jawa dan delapan kali di Pulau Jawa.

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Pelayanan juga dapat dimaksimalkan dengan adanya alokasi kuota petugas haji Indonesia sebanyak 3.500 orang. Begitu juga dengan peningkatan kualitas pelayanan bus antarkota, bus shalawat, dan bus menuju Armina.

"Tentu akan naik dan harus naik. Harus di atas 83,83 persen. Semua lini pelayanan akan kita maksimalkan," kata Abdul Jamil kepada VIVA.co.id di Makassar, Selasa, 4 April 2017.

Menag Lantik Sekjen, Widyaiswara Ahli Utama dan Pejabat Eselon II Kemenag

Sekadar diketahui, IKJHI 2016 berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyimpulkan kepuasan jemaah haji sebesar 83,83 persen. Angka itu naik 1,16 persen jika dibandingkan IKJHI 2015 sebesar 82,67 persen. Survei yang telah memasuki tahun ke-7 itu, dilaksanakan BPS dengan tiga metode pengumpulan data, yaitu; pengumpulan kuesioner, wawancara, dan observasi.

"Ada sembilan pelayanan yang diukur BPS kepada jemaah haji. Nah, itu yang menjadi tolak ukur kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Naik sampai 90 persen, itu bukan tidak mungkin kan?" ungkapnya.

Adapun sembilan kategori layanan yang disurvei BPS kepada jamaah haji, meliputi pelayanan petugas kloter, transportasi shalawat, beribadah, bus antarkota, dan layanan petugas nonkloter.

"Kalau petugas nonkloter ini, masalah klasiknya, biasa jemaah tidak mengenali. Jadi, nanti akan kami perjelas lagi. Misalnya mengenakan atribut khusus yang familiar dengan jemaah (haji) kita. Biar jemaah tidak segan minta bantuan," tuturnya.

Selain itu, ada pelayanan umum, layanan katering, layanan pemondokan, dan layanan bus Armina. Jamil mengatakan, Kemenag akan fokus pada sembilan pelayanan tersebut guna memudahkan para jemaah haji, sebelum dan hingga pulang dari Tanah Suci. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya