Sopir Mobil Ditembaki Polisi Diduga Tak Punya SIM

Mobil diberondong peluru oleh aparat kepolisian
Sumber :
  • VIVA/Adjie YK Putra

VIVA.co.id – Motif penembakan mobil Honda City hitam dengan plat nomor BG 1488 ON yang ditumpangi satu keluarga di kota Lubuk Linggau hingga kini belum menemukan titik terang. Alasan pihak Kepolisian membrondong mobil itu pun hingga menyebabkan satu orang tewas dan lima luka-luka belum jelas.

Jokowi Siap Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Laskar FPI

Wawan (35), suami korban Novianti menjelaskan, ketika itu Gatot alias Diki (30) yang merupakan sopir mobil nahas tersebut nekat menerobos giat razia oleh jajaran Polres Lubuk Linggau di ? Jalan Patmawati Lingkar Timur, kota Lubuk Linggau. Hingga berhenti di Simpang Periok Jalan Yos Sudarso lantaran takut dengan petugas dikarenakan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Kalau dari penjelasannya, SIM Diki tidak ada. Terus mobilnya sudah mati pajak, jadi dia takut terkena razia" kata Wawan, Rabu 19 April 2017. 

Tembak-Menembak di Intan Jaya Papua, TNI Rebut Senjata OPM

Karena takut, Diki pun akhirnya menginjak gas semakin kencang hingga laju mobil semakin dalam kecepatan tinggi.

"Istri saya bilang, berhenti saja nanti ditembak. Diki ngaku enggak mungkinlah ditembak" ujarnya.

Kasus Penembakan Warga di Makassar, 12 Polisi Disanksi Disiplin

Diki sendiri, menurut Wawan adalah keluarga angkatnya. Kala itu, para korban disopiri oleh Diki untuk menghadiri acara pernikahan keluarga mereka di kota Lubuk Linggau pada Selasa 18 April 2017 kemarin.

"Dia mau antar karena memang keluarga kami sudah dekat. Mobilnya tidak tahu mati pajak sudah berapa tahun" kata dia.

Meski demikian, Wawan sangat menyayangkan tindakan Polisi yang nekat menembak mobil keluarganya tersebut hingga menyebabkan Surini ibu mertuanya tewas ditempat.

"Tidak harus menembaklah seperti itu. Semestinya diberhentikan, ditanyakan baik-baik. Saya mau Polisi tanggung jawab, anak saya sudah cacat, istri masih trauma" ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya