- Istimewa
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengintruksikan Direktorat Jenderal Pehubungan Darat untuk menyelidiki kecelakaan 'bus maut' di kawasan Puncak, Jawa Barat, pada Sabtu 22 April 2017. Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa orang mengalami luka-luka.
"Sudah, sudah saya perintahkan Dirjen Darat koordinasi dengan pihak kepolisian (mengenai kecelakaan itu)," kata Budi dikonfrimasi di Jakarta, Minggu 23 April 2017.
Menurut Menhub, bila ditemukan adanya bukti kealpaan dari pengemudi bus yang menabrak sejumlah kendaraan itu, pihaknya tak segan-segan memberikan sanksi berat.
"Kalau ada terbukti kelalaian, sanksi hukum berat kepada pengemudi dan perusahaan bus," ujarnya.
Untuk diketahui, korban tewas akibat kecelakaan kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini menjadi empat orang, setelah satu korban sempat menjalani perawatan di RS Umum daerah Bogor.
Tiga korban pertama tewas saat kejadian pada Sabtu, 22 April 2017. Mereka, antara lain, Okta Riyansyah Purnama Putra, warga Palembang, Jainudin warga Bogor, Dadang, warga Bogor, dan Diana Simatupang, warga Tanggerang, Banten.
Korban meninggal dunia dan luka itu ialah para korban tabrakan sebuah bus pariwisata dengan minibus, mobil keluarga, dan sepeda motor di jalan raya kawasan wisata Puncak di turunan Selarong, Kampung Cibogo Leles, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, pada Sabtu sore, 22 April 2017.
Kecelakaan terjadi saat bus pariwisata HS bergerak dari arah Puncak menuju Gadog, Jakarta, saat di jalan menurun Selarong. Bus dikabarkan mengalami rem blong. Akibat laju tak terkendali, bus pariwisata menghantam mobil Grand Livina dan terus menabrak kendaraan di depannya.
