Istri Belum Masak Nasi, Suami Nekat Lempar Bayi ke Tungku

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Seorang ayah di Kampung Singkup, Desa Cisitu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tega melempar anaknya yang masih berusia 1,5 tahun ke tungku perapian di rumahnya, Senin, 24 April 2017.

Usai Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Akibat kejadian itu, sang bayi mengalami luka di bagian kaki, tangan, dahi, dan muka. Kini, bayi yang baru bisa berjalan itu pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Syamsudin Kota Sukabumi.

Kapolsek Nyalindung AKP D Majmudin menyebutkan, saat ini sang ayah yang berprofesi sebagai buruh serabutan telah diamankan.

Areum Eks T-ARA Sudah Sadar Kembali Usai Sempat Mencoba Bunuh Diri

Dari pemeriksaan sementara, pengakuan pria bernama TA, ia nekat melempar bayinya karena emosi dengan istrinya yang belum menanak nasi ketika dirinya pulang bekerja.

"Pelaku kesal dengan istrinya," kata Majmudin.

Sadis, Gadis ABG di Pasangkayu Dibunuh Pacar gegara Mau Ngadu Pernah Bersetubuh

Sementara TA, dari pengakuannya memang membenarkan bila ia kesal dengan istrinya. Menurutnya, ketika dirinya pulang kerja, perutnya benar-benar dalam kondisi lapar lantaran kelelahan.

Namun, setibanya di rumah, ia tak menemukan nasi. Ketika ditanya dengan istrinya, TA malah mendapatkan omelan. "Saya tak terima diomel, mana nasi di rumah tidak ada. Jadi saya emosi," kata TA.

Terpisah, Unang, ketua Rukun Warga di kediaman TA, menyebutkan bila kehidupan TA sehari-hari memang memprihatinkan.

Pekerjaannya sebagai buruh serabutan memang tak memadai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ia menduga, karena faktor ekonomi itulah yang memicu kekerasan rumah tangga timbul di rumah TA.

"Dia baru empat bulan pindah ke sini. Pekerjaannya memang serabutan. Kami menduga karena faktor ekonomi terjadinya kekerasan ini," kata Unang.

Sejauh ini, kepolisian masih memeriksa intensif TA. Sementara itu, TA masih mendekam di tahanan Polsek Nyalindung, sedangkan anaknya masih di rawat di RS Syamsudin Sukabumi.

Rizki Gustana/Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya