Sempat Dicurigai, Ternyata Bule-bule Seksi Ini Cuma Berkemah

Petugas Imigrasi memeriksa perkumpulan bule yang berkemah.
Sumber :

VIVA.co.id – Puluhan warga negara asing dari berbagai negara sedang berkumpul mengadakan acara bertema alam di kawasan Pantai Ngalur, Dusun Ngelo, Desa Jengglungharjo, Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

6 Lokasi Camping Populer di Luar Negeri, Ayo Kunjungi!

Awalnya, kehadiran bule-bule berpakaian seksi ini sempat dicurigai. Bahkan, petugas imigrasi setempat sempat mendatangi para bule itu dan melakukan pemeriksaan 

Data diperoleh dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Timur menyebutkan, bule-bule itu berasal dari sebuah perkumpulan bernama Rainbow. Perkumpulan ini mula kali berdiri di Amerika Serikat sekitar tahun 1970, dan berkembang hingga anggotanya menyebar di beberapa negara.

New Colt L300 Bukan Cuma Andalkan Mesin, dan Tips Berkemah Naik Motor

Setiap tahun mereka mengadakan pertemuan. Rainbow Gathering tahun 2016 diadakan di Thailand, dan tahun ini di Pantai Ngalur, Tulungagung. 

"Mereka datang dari berbagai negara, semacam berkemah," kata Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham Jatim, Lucky Agung Binarto, dihubungi VIVA.co.id, Sabtu malam, 29 April 2017.

Tips Pergi Berkemah dengan Mengendarai Motor

FOTO: Salah satu bule berpose bersama petugas imigrasi.

Lucky mengakui bahwa petugas Kantor Imigrasi Blitar sempat melakukan pemeriksaan dokumen kunjungan mereka di Tanah Air pada Kamis, 27 April 2017. Saat diperiksa, kurang lebih 20 orang bule berada di sana. 

"Mereka datang bertahap, katanya masih ada yang akan datang lagi," katanya.

Sementara itu, menurut Kepala Kantor Imigrasi Klas II Blitar, I Nyoman Gede Surya Mataram, berdasarkan pemeriksaan, bule-bule masuk ke Indonesia secara legal dengan menggunakan visa kunjungan. 

"Seperti wisatawan mancanegara pada umumnya," ujarnya.

Di Pantai Ngalur, kata Surya, puluhan bule itu menggelar kegiatan layaknya wisatawan yang sedang berkemah, mereka bersuka cita, bernyanyi dan memasak. "Mereka vegetarian," katanya.

Karena tidak ditemukan pelanggaran dokumen perjalanan, petugas Imigrasi dan pemerintah setempat membiarkan para bule itu di sana. 

"Warga desa juga senang dan diuntungkan karena bahan makanan yang mereka masak, seperti singkong, beli dari warga. Mereka di Pantai Ngalur sampai akhir Mei depan," katanya. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya