Dahlan Pamer Mobil Listrik Amerika, Ini Alasannya

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faisal (Surabaya)

VIVA.co.id – Mobil listrik Tesla dibeli mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, beberapa waktu lalu. Mobil canggih buatan Amerika Serikat seharga Rp4 miliar itu dipamerkan Dahlan bersanding dengan prototipe mobil listrik Indonesia, Selo, di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 12 Mei 2017. Apakah ini menyindir Kejaksaan yang menjerat dia dengan kasus hukum?

Ramai Mobil Listrik, Transaksi di SPKLU PLN Naik 2 Kali Lipat saat Mudik

Dahlan kini memang ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek prototipe mobil listrik yang digarap semasa dia menjadi Menteri BUMN tahun 2012-2013 silam. Rencananya, 16 mobil listrik digarap untuk mengangkut peserta APEC di Bali 2013 silam. Proyek yang disponsori tiga BUMN itu batal.

Perkara itu disidik Kejaksaan Agung dan Dahlan salah satu tersangkanya. Berkas perkara Dahlan sudah sempurna alias P21. Beberapa hari lalu penyidik Kejaksaan menjadwalkan penyerahan Dahlan selaku tersangka berikut barang bukti ke Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Surabaya, tapi batal. Dahlan meminta penundaan.

Pastikan Pelayanan Arus Balik, PLN Bersama Itjen Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU Wilayah Banten

Mobil listrik Tesla yang dibeli Dahlan itu seakan menyindir keputusan Kejaksaan memperkarakan proyek itu. "Saya membeli mobil Tesla ini sebetulnya bukan karena ingin memiliki. Cuma ingin tahu saja, sebenarnya ada atau tidak mobil listrik. Ternyata memang ada dan diproduksi massal di Amerika," ucapnya.

Empat tahun lalu, kata Dahlan, dia membayangkan Indonesia juga mengembangkan mobil listrik. Alasannya, stok bahan bakar minyak di perut bumi mulai tipis dan dia mengira bakal habis dalam waktu dekat. "Karena itu banyak negara yang mulai berpikir untuk mengembangkan mobil listrik," katanya.

Kia Bakal Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau Tahun InI

Impian Lenyap

Tetapi impiannya itu lenyap karena proyek mobil listrik yang pernah digarapnya jadi perkara. "Mungkin waktu itu saya salah menyampaikan. Mungkin banyak orang mengira saya mau bisnis mobil listrik. Padahal enggak," kata mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu.

Apakah mobil listrik Tesla yang dia beli itu untuk menyindir pemerintah dan Kejaksaan? "Tidak menyindir, cuma dalam bahasa Jawa ada istilah 'nyemoni'," katanya. Tetapi Dahlan mengakui membeli mobil listrik termotivasi oleh perkara proyek mobil listrik yang kini tengah membelitnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya