Takut Roh Jahat, Rumah Engeline Dirawat Pemuka Hindu

Warung bernama Engeline di depan kediaman Margriet Megawe, ibu angkat dari Engeline di Denpasar Bali, Selasa (23/5/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Masih ingat dengan kisah Engeline, bocah delapan tahun yang di kubur di dekat kandang ayam rumahnya di Denpasar Bali?

Anak Aghnia Punjabi Dianiaya, Ini 6 Tips Pilih Baby Sitter yang Berkualitas

Kejadian yang terjadi tepat pada 16 Mei 2015 itu sempat menjadi kabar paling tragis dan populer di Indonesia. Tragedi kekerasan yang dialami bocah SD kelas dua itu membuat pilu siapa pun yang mendengar kisah hidupnya.

Kini, tepat dua tahun kematiannya, di kediaman Engeline dan sepeninggal Margriet Megawe, ibu angkat Engeline yang telah divonis penjara atas tindakannya menganiaya Engeline.

CCTV Jadi Bukti yang Memberatkan Suster Penganiaya Anak Aghnia Punjabi

Rumah yang dulu menjadi tempat tinggal sekaligus penemuan mayat Engeline, tak lagi ditempati. Hanya saja, kini rumah kosong tak bertuan itu tetap terlihat terawat. "Saya diminta untuk menempati, merawat agar tidak ada roh jahat di sini (rumah Engeline)," kata Mangku, seorang pemuka agama Hindu, Selasa, 23 Mei 2017.

Ya, Mangku memang diberi kepercayaan merawat rumah itu, dan bersamaan dengan itu, Mangku juga mendirikan sebuah tempat makan khas kuliner Pulau Dewata. "Nama warung pakai nama Engeline, untuk mengenang dia," katanya.

Penampakan Kantor Penyalur Suster Tersangka Penganiaya Anak Aghnia Punjabi di Surabaya

Mangku menyebut, rumah milik Engeline, sesungguhnya rumah sewa. Saat itu, Margriet Megawe menyewa rumah beserta tanah dengan kontrak selama 30 tahun.

Ketentuannya, setiap lima tahun sekali diperpanjang oleh keluarga Margriet. Dan kebetulan, pada bulan Juli ini, rumah itu memasuki masa perpanjangan kontrak.

Namun sang pemilik rumah dan tanah enggan memperpanjang lagi penyewaannya ke keluarga Margriet. Karena itu, Mangku diminta untuk merawatnya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya