Dua Terduga Teroris Jambi Ikut Pelatihan Pembuatan Bom

Densus 88
Sumber :

VIVA.co.id – Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) dibantu Polda Jambi menangkap dua orang terduga teroris berinisial M (29) dan W alias AM (29) di dua tempat yang berbeda di Jambi pada Senin 29 Mei 2017. 

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, M ditangkap di wilayah Telanaipura, Kota Jambi. Sementara itu, W ditangkap di Kumpei, Kabupaten Muaro Jambi.
 
Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus
Martinus menjelaskan, penangkapan dua orang itu terkait dengan dugaan aktivitasnya dalam kelompok Jamaah Ansoru Khilafah (JAK) yang merupakan bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansoru Daulah (JAD). Keduanya masih diperiksa di Mapolda Jambi.
 
IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter
"Ada penangkapan di Jambi terhadap dua orang. Penangkapan ini terkait aktivitasnya dalam kelompok JAK yang memang dalam beberapa ini adalah bagian dari kelompok JAD. Kami dalami lagi, tapi ini kami benarkan bahwa ada dua orang yang saat ini diperiksa di Mapolda Jambi ya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 30 Mei 2017.
 
Martinus menjelaskan, M diduga merupakan anggota kelompok yang ada di Jambi. M juga diduga ikut dalam pelatihan atau tadrib yang diadakan sebanyak dua kali di daerah Kampar, Riau, bersama-sama dengan lebih kurang 16 orang lainnya. Selain itu, Martinus menambahkan, M juga diduga ikut dalam pelatihan pembuatan bom oleh kelompok Jambi di kediaman W dengan instruktur A dari Bogor.
 
"Membantu proses pemberangkatan anggota yang berasal dari Jambi dan Pekanbaru ke Filipina Selatan melalui Toli-Toli Sulawesi Tengah. (M juga) Ikut latihan menembak menggunakan senapan angin di kebun milik W di Batanghari," ujarnya.
 
Martinus menambahkan, untuk W alias AM diduga aktif sebagai anggota kelompok di wilayah Jambi. W juga diduga Ikut pelatihan/tadrib yang diadakan di Kampar, Riau sebanyak dua kali.
 
"(Diduga) Ikut pelatihan dan menyediakan tempat pelatihan membuat bom rakitan bersama kelompok Jambi lainnya di bawah instruktur A dari Bogor," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya