Ganjar Anggap Eks Menteri Desa Mengkritik Cuma Mau Terkenal

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menanggapi santai berbagai kritik kepadanya dari mantan Menteri Desa, Marwan Jafar.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

Ganjar berterus terang memahami situasi Marwan Jafar setelah mulai diperkenalkan kepada publik sebagai calon gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa. Namun dia menolak membalas kritik maupun seragan itu dan bersiap meladeni saat debat kandidat Pilkada Jawa Tengah tahun 2018.

"Kalau saya tidak pernah keberatan diserang atau tidak diserang, karena yang paling jelas urusan serang-menyerang adalah debat kandidat," kata Ganjar di Semarang, Jumat, 2 Juni 2017.

Survei PPI: Popularitas Gibran Unggul di Pilgub Jateng, Faktor Anak Jokowi Cuma 8,1 Persen

Sejak namanya diusung PKB di Pilkada Jateng 2018, Marwan memang sering mengkritik Ganjar Pranowo. Salah satu kritik pedas Marwan adalah dengan menyebut Ganjar hanya pencitraan dalam menangani kemiskinan di Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, hal yang dilakukan Marwan dengan menyerangnya tak lain untuk meningkatkan popularitas sebagai bakal calon. Hal itu lumrah sebagai calon pendatang baru dalam kontestasi pilkada.

PPI: Dari Segi Popularitas Bakal Cagub Jateng, Gibran Tertinggi

"Enggak apa-apa (menyerang). Jadi kalau (jelang pilkada), pasti ada orang ingin dikenal, jadi saya kira enggak apa-apa," ujarnya.

Ganjar menyatakan siap berdebat dengan Marwan jika PDIP resmi mengusungnya lagi sebagai calon petahana di Pilkada Jateng. 

"Umpama nanti saya ditugaskan oleh partai (maju kembali), saya kira (debat kandidat) itu forum yang paling bagus. Saya pasti akan tunggu di sana (debat kandidat)," katanya.

Mengenai kepastian dia maju lagi di Pilkada, Ganjar menyerahkan keputusan itu kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tradisi di PDIP tentang keputusan resmi rekomendasi calon, katanya, biasanya di waktu-waktu akhir.

"Bu Mega (bilang), nyambut gawe sek (fokus bekerja dulu). Nanti saya buat laporan resmi. Tradisi PDI Perjuangan, kan, yang terakhir. Kayak lima tahun yang lalu.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya