- VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)
VIVA.co.id – Rizieq Shihab, imam besar Front Pembela Islam (FPI) kembali dilaporkan ke polisi atas ceramahnya pada tahun 2014 yang beredar di jejaring sosial. Tersangka perkara pornografi ini dilaporkan oleh sejumlah kelompok masyarakat di Polda Bali pada 8 Juni 2017.
Ketua bantuan hukum FPI Sugito Atmo Pawiro menyesalkan laporan itu. Sebabnya, pelaporan kepada Rizieq Shihab itu justru terjadi baru saat ini atau bukan pada ceramah Rizieq terjadi.
"Kenapa sih munculnya sekarang, di saat lagi ramai setelah Pilkada DKI. Kenapa enggak dari dulu-dulu," kata Sugito, Sabtu, 10 Juni 2017.
Atas itu, ia menduga jika pelaporan kepada Rizieq Shihab tersebut tak lebih karena ada muatan politis lain. Apalagi mengingat ceramah yang dituding provokasi itu terjadi pada tahun 2014.
"Ini kalau tidak ada muatan politiknya, saya kira enggak akan muncul," kata Sugito.
Sebelumnya, pada Kamis, 8 Juni 2017, organisasi kemasyarakatan Garuda Nusantara melaporkan kembali Rizieq Shihab di Polda Bali atas dugaan ujaran kebencian.
Dalam laporannya, Rizieq dianggap melakukan provokasi yang bisa menyebabkan terjadinya konflik kebencian mendalam untuk warga Bali.
Ceramah Khatib Soroti Kecurangan Pemilu Picu Jemaah Bubar, Panitia Shalat Id di Bantul Minta Maaf
Sang khatib yang singgung kecurangan Pemilu dan Jokowi bernama Untung Cahyono merupakan dosen akademisi. Panitia juga sudah menegur Untung Cahyono soal materi khutbahnya.
