Menag Buka Pelatihan dan Pembekalan Petugas Haji 2017

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Pelatihan dan Pembekalan Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1438H/2017M yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 13 Juni 2017.

Alasan Menag Tak Ingin Tambah Kuota Jemaah Haji RI

Dalam sambutanya yang sekaligus membuka rangkaian kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Petugas Haji 2017 selama 10 hari, Lukman Hakim mengawali dengan menyampaikan pengalamannya yang pada 26 tahun lalu juga pernah menjadi petugas haji.

"Pada 26 tahun lalu saya pun seperti saudara-saudara sekalian sebagai petugas haji. Kita harus bersyukur, karena kita adalah orang-orang pilihan," katanya saat memberi sambutan.

Meski Sukses, Haji 2017 Tetap Harus Dievaluasi

Menurut Menag, petugas haji adalah mereka-mereka yang telah dipilih oleh Allah. Telah ditakdirkan untuk menjadi pelayan jemaah meski dengan seleksi dan proses ketat yang dilakukan Kementerian Agama.

"Saudara yang terpilih, melayani tamu-tamu Allah yang juga orang-orang pilihan, banyak yang menginginkan dan ini takdir," katanya.

Di Balik Sukses Penyelenggaraan Haji 2017

Dalam kesempatan ini, Menag meminta seluruh petugas haji non kloter untuk meningkatkan kemampuan terkait proses haji. Selain itu yang tidak kalah penting adalah menguasai medan tempat bekerja nanti.

"Kita bukan sedang di rumah kita sendiri. Tapi di negara dengan budaya, adat istiadat, iklim, regulasi dan norma hukum yang berbeda juga," katanya.

Karena telah terpilih sebagai petugas haji, Menag berharap apa yang dicapai ini disyukuri. Selain meningkatkan kemampuan umum mengenai perhajian, Menag minta kepada petugas haji untuk menguasai lingkup tugas masing-masing, sesuai dengan bidangnya.

"Insya Allah, kita dapat menjalani fungsi kita, juga memberi pelayanan dan perlindungan. Kuasai juga manasik haji, karena jemaah punya persepsi bahwa seluruh petugas pasti mengetahui seluruh prosesi haji," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Menag menegaskan bahwa petugas mengemban misi nasional. Dalam pengelolaan jemaah, Indonesia selalu jadi contoh banyak negara. 

"Dunia melihat kita bekerja. Dunia melihat kita mengelola penyelenggaraan haji sebaik-sebaiknya. Siap mental menghadapi permasalahan yang ada. Bertawakal, sejak saat ini akan 10 hari di sini dan akan meninggalkan keluarga. Sejak saat ini, pasanglah rasa cinta bagi sesama petugas untuk menjalankan tugas sebagai wujud rasa syukur kita," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher menambahkan bahwa petugas yang terpilih harus menjalankan tugas sebagai ibadah dan baik dalam memberi pelayanan.

"Bekerja dengan ikhlas atau rela hati. Kemudian sabar menghadapi jemaah yang sudah lanjut usia dari daerah, harus sabar. Fisik boleh lelah, tapi hati tak boleh lelah. Jangan pernah lelah melayani orang kampung dari daerah'" katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya