Haji 2017, Kemenkes Kerahkan Tim Mobile Emergency

Ilustrasi/Jemaah haji Indonesia tiba di tanah air usai menunaikan ibadah di Arab Saudi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA.co.id - Operasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2017 ikut dijadikan materi utama dalam Pelatihan dan Pembekalan Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1438 Hijriah/ 2017 Masehi yang diselenggarakan Kementerian Agama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Acara ini digelar selama 10 hari sejak tanggal 13 hingga 22 Juni 2017.

Alas Kaki Penting Selama di Madinah, Ini Alasannya

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Dokter Eka Yusuf Sinka, penyelenggaraan kesehatan haji dilakukan sesuai dengan Permenkes 62 Tahun 2016. Kegiatannya meliputi pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah.

"Pembinaan adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji," ujarnya, Rabu, 14 Juni 2017.

Alasan Menag Tak Ingin Tambah Kuota Jemaah Haji RI

Sementara pelayanan adalah upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan kepada jemaah haji pada seluruh tahap. Kemudian perlindungan kesehatan haji dilakukan mulai dari Tanah Air hingga di Tanah Suci dan sampai kembali lagi ke Tanah Air.

Seperti tahun sebelumnya, jumlah jemaah haji yang telah memasuki usia lanjut sangat banyak dibanding dengan jemaah yang usianya di bawah 40 tahun. Ada sekitar 5.010 jemaah yang usianya sudah 75 tahun ke atas.

Meski Sukses, Haji 2017 Tetap Harus Dievaluasi

Kemudian ada 6.550 orang jemaah yang usianya sudah 71 tahun hingga 74 tahun. Lalu ada 41.371 jemaah usianya 61 sampai 70 tahun. Sementara jumlah jemaah berusia 51 hingga 60 tahun mencapai 71.054 orang. Sementara sisanya sekitar 78.533 adalah jemaah haji yang usianya 50 tahun ke bawah.

Karena itu, strategi penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi guna menjaga jemaah haji agar tetap sehat dan dapat menjalankan ibadah haji sesuai syariat Islam, perlu dilakukan. "Penguatan promotif dan preventif dengan tetap meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif," kata dokter Eka.

Kemudian yang terpenting adalah mobilisasi PPIH bidang kesehatan dan TKHI. Dengan jumlah tenaga kesehatan haji mencapai 268 orang. Mulai dari tim administrasi dan manajerial, tim asistensi, tim mobile emergency dan tim media serta tenaga kesehatan lainnya.

"Untuk tahun ini, bandara akan di-cover oleh tenaga kesehatan dari Daker Madina dan Mekkah melalui pelayanan ambulans. Guna mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan, akan diupayakan strategi mobilisasi petugas sesuai dengan pergerakan jemaah haji. Tapi pelayanan pemantauan katering secara reguler akan ditiadakan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya