Guyon Buaya Bengkulu dalam OTT KPK yang Bawa Berkah

Pemeo lokal, Lubuk Kecik Buayo Banyak, yang menjadi viral di Bengkulu pasca OTT KPK terhadap Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Selasa (20/6/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook

VIVA.co.id – Di Bengkulu, sejak lampau telah muncul pemeo Lubuk Kecik Buayo Banyak, atau Danau Kecil Buaya Banyak. Tak diketahui persis, kapan kalimat sindiran ini muncul dan berkembang.

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya

Namun, olok-olok ini selalu populer dan umumnya dikaitkan dengan buruknya praktik korupsi para pejabat yang menyalahgunakan wewenangnya.

"Ia lahir sebagai sindiranm sekaligus protes atas ketimpangan," kata Dedy Ferdian Singgih, seorang pekerja industri kreatif Bengkulu, Selasa 20 Juni 2017.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Dedy menduga sindiran itu lahir dari realitas yang dihadapi masyarakat. Karena itulah, ia bertahan dan meluas, meski secara praktik sesungguhnya bukan sebagai bentuk 'pemberontakan' atas kondisi sosial.

Beberapa waktu lalu, Dedy yang juga pemilik usaha kaos tematik lokal khas Bengkulu, Gerot, bahkan pernah menuangkan dalam sebuah desain khusus pemeo itu.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Responsnya di tingkatan lokal pun, diakuinya begitu luar biasa. Kaos yang telah bertahan sejak tahun 2009 ini pun kebanjiran permintaan. Meski Gerot memiliki kekhasan, yakni produksi terbatas.

"Banyak sekali peminatnya," ujar Dedy.

OTT Membawa berkah

Kini, berkaitan dengan perkara Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membelit Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan istri Lily Martiani Maddari.

Kembali Gerot harus kelimpungan. Publik seperti 'merayakan' tentang kabar tertangkapnya orang nomor satu di Bengkulu. Desain 'Lubuk Kecik Buayo Banyak' akhirnya kembali memberi berkah bagi Dedy.

"Dalam sehari sudah ada 100 order kaos," ujarnya.

Menurut Dedy, selain desain berkonten olok-olok itu bertepatan dengan momen OTT KPK di Bengkulu. Hal ini juga ditengarai oleh respons publik yang menyoroti sosok Ridwan Mukti.

Sebabnya, tak lama setelah pelantikannya menjadi gubernur pada pertengahan Maret 2016. Mantan Bupati Musirawas Sumatera Selatan ini juga sempat mengucapkan olok-olok serupa.

Ketika itu, Ridwan pernah menyindir pemeo 'Lubuk Kecik Buayo Banyak' yang mengakar di Bengkulu harus dihilangkan. "Saya akan berusaha memperbesar lubuk, agar buaya di Bengkulu tak saling gigit," ujar Ridwan kala itu seperti ditirukan Dedy.

Apapun itu, kini bagi Dedy, meski kabar OTT KPK diakuinya merupakan kabar tak menyenangkan bagi orang Bengkulu. Namun, di sisi lain, OTT ini seperti memberi angin segar untuk industri kreatif di Bengkulu.

Salah satunya yang dinikmati Kaos Gerot yang pertama kali mempopulerkan ungkapan bidal (sindiran) itu dalam bentuk kaos berdesain unik dan menggemaskan.

"OTT kabar buruk untuk yang terkena, tapi bagi kami ini kabar baik," ujar Dedy sembari tertawa. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya