Kawah Sileri Meletus, Bagaimana Status 9 Kawah di Dieng?

Ledakan kawah Sileri, Dieng
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto-Dok BPBD Jateng

VIVA.co.id – Musibah meletusnya Kawah Sileri di kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah cukup mengejutkan warga. Apalagi kawah di wilayah objek wisata Dieng Plateau itu menjadi salah satu destinasi terindah di pegunungan Dieng. Lalu bagaimana status kawah lain di Dieng?

Cerita Kawah Sileri Dieng sampai KB Sunti Buat Gemuk?

Petugas Pengamat Pegunungan Api Dieng, Surip, mengatakan, di pegunungan Dieng tercatat ada 10 kawah yang berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Kawah-kawah tersebut kini masih aktif dan kerap dikunjungi wisatawan.

"Ada 10 kawah yang terus kita amati perkembangan statusnya. Terbaru memang Kawah Sileri yang pada 25 Mei lalu kita tetapkan status kewaspadaan, " kata Surip kepada VIVA co.id, Minggu, 2 Juli 2017.

Kawah Sileri Dieng Erupsi, Ada Cerita di Balik Keindahannya

Beberapa kawah di dataran tinggi Dieng itu antara lain; kawah Candradimuka, Sibanteng, Siglagah, Sikendang, Sikidang, Sileri, Sinila, Timbang, serta Kawah di kawasan Telagawarna.

Surip menyebut dari 10 kawah tersebut ada dua kawah yang memang paling berbahaya jika terjadi letusan. Keduanya adalah kawah Sileri dan Kawah Timbang yang ada di wilayah Banjarnegara.

Panduan Lengkap Berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng

"Kawah Sileri dan Timbang ini juga berpotensi mengeluarkan gas beracun," katanya. 

Namun demikian, paska musibah letusan di Kawah Sileri, Surip meminta agar warga maupun wisatawan di kawasan Dieng untuk tetap tenang dan tidak panik. Menurutnya, untuk saat ini sejumlah kawah lain di Dieng masih tetap aman dikunjungi. 

"Semua pengunjung di kawasan Dieng, enggak usah panik. Seperti Kawah Sikidang, Kawah di kawasan Telagawarna dan kawah lain masih aman. Karena beberapa diantaranya jarak kunjungnya radius 3 kilometer," ujar Surip.

Khusus Kawah Sileri, kawah itu tercatat sempat meletus beberapa kali sejak puluhan tahun silam. Mulai dari tahun 1939, 1944, 1964, 1984, 2003, 2009 dan kini 2017. Kawah ini terbilang sangat aktif karena memiliki bentuk unik berupa kepundan datar. Bentuk inilah yang menjadikan permukaan air kawah yang selalu mendidih terus mengalir ke permukaan yang lebih rendah dengan permukaan air mencapai 4 hektare. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya