Ledakan di Pesantren, Ulah Guru Racik Petasan Pakai Blender

Polisi saat menyita banyak petasan racikan beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – Sebuah ledakan terjadi di suatu ruang sekolah milik Yayasan Pondok Pesantren Al Mujahidin Madrasah Tsanawiyah/Madrasah Aliah Al Mujahidin di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Ledakan itu terjadi pada Sabtu sore, 1 Juli 2017.

Menteri PPPA Bantah Tudingan soal Kasus Perundungan di Pesantren Meningkat

Ledakan itu diduga disebabkan adanya sejumlah bahan petasan yang diracik di blender oleh seorang guru honorer berinisial FW (28) di gedung sekolah yang berlokasi di Desa Sebangau Permai, Kecamatan Sebangau Kualu.

Saat kejadian, gedung sekolah berada  dalam keadaan kosong. Akibat peristiwa itu FW mengalami luka-luka beserta dua orang lainnya.

Cegah Kekerasan di Ponpes, Kemenag Bakal Libatkan Ormas dalam Melakukan Pengawasan

"Benar mas, Infonya mercon, pelaku masih dirawat karena luka-luka," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 2 Juli 2017.

Setyo menjelaskan, menurut keterangan saksi berinisial N yang merupakan pelajar di Madrasah tersebut,  FW memanggil dirinya dan juga saksi RN agar masuk kedalam gedung sekolah MTs/MA Al-Mujahidin saat sekolah dalam keadaan kosong.

Begini Bengisnya AB dan R Aniaya Santri di Jambi hingga Tewas

Namun saat kedua saksi tiba diruangan sekolah, mereka mendapati FW tengah meracik sesuatu dengan menggunakan blender. Tapi keduanya tidak mengetahui apa tujuan dari gurunya melakukan hal itu.

Ia juga menjelaskan bahwa menurut keterangan saksi, bahan yang digunakan oleh FW di lokasi kejadian yakni Blerang atau Isou Petasan, Karbit dan blender. "Pada saat meledak di blender kedua saksi melihat ledakan tersebut sekitar dengan jarak lima Meter," ujarnya.

Bukan Cuma Sekali

Selain itu, saksi juga mengatakan bahwa FW juga pernah melakukan hal serupa pada Jumat 30 Juni 2017.

Setyo mengatakan, untuk FW belum dilakukan pemeriksaan lantaran masih menjalani perawatan intensif akibat luka yang di alaminya. Menurut Setyo, tindakan FW masuk dalam kategori terorismem yakni lone wolf teroris atau teroris yang melakukan aksinya sendirian. "Lone wolf teroris," ujarnya

Selain FW yang mengalami luka parah di bagian wajah, kaki, tangan robek, dan satu jari putus, N dan RN juga mengalami luka-luka di sekujur tubuh dan wajah akibat terkena percikan ledakan. Namun tak ada penjelasan, apakah ada bangunan yang ikut rusak akibat ledakan itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya