- Kementerian Agama
VIVA.co.id – Pada penyelenggaraan haji 1438M/2017M, jemaah calon haji Indonesia selain akan dipasangi gelang barcode yang memuat semua data dan informasi tentang jemaah haji. Gelang berisi data akomodasi dan katering yang melayani jemaah haji. Juga data penerbangan, kapan landing dan take off dan dari bandara mana.
Selain itu, ada informasi layanan yang diterima saat Armina. Gelang barcode ini akan menambahkan data dari gelang-gelang yang sudah ada. Seperti gelang stainless dari Kementerian Agama, gelang kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan gelang maktab yang dibagi saat Armina.
"Maka tahun ini aka ada tambahan satu gelang lagi. Gelang barcode ini kebijakan baru Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan wajib dipakai Jemaah haji sejak akan berangkat dari negaranya. Jemaah Haji Indonesia akan menerima gelang barcode saat berada di embarkasi menjelang keberangkatan," kata Staf Teknis Urusan Haji, KUH Jedah, Handi Adji Sentana dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 5 Juli 2017.
Handi Adji menjelaskan kebijakan gelang barcode ini sebagai tindak lanjut kebijakan e-hajj. Gelang barcode ini juga terkoneksi dengan seluruh informasi data elektronik haji pada sistem Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Termasuk pula informasi pembayaran akomodasi dan kateringnya sudah melalui sistem e-hajj,” katanya.
Melalui kebijakan e-hajj setiap jemaah haji mendapatkan informasi lebih awal sebelum tiba di Arab Saudi tentang paket layanan seperti penginapan, transportasi, dan pelayanan katering. Pihak otoritas dapat memantau dan menindaklanjuti apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang tertera di dalam dokumen visa melalui sistem yang terintegrasi.
“Diharapkan dengan sistem ini, penyimpangan pelayanan tidak terjadi dan pelayanan diberikan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku,” katanya.