Gunungkidul Terancam Kekeringan Lagi

BPBD Gunungkidul kirim air bersih ke daerah yang kekeringan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA.co.id – Musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan berlangsung pendek dan merupakan kemarau basah sehingga masih berpotensi turunnya hujan. Namun, bencana kekeringan tetap mengancam puluhan ribu warga di Kabupaten Gunungkidul. 

Pakai Pelumas Biar Area Genital Lebih Licin, Ketahui Dulu 5 Efek Sampingnya Ini

Mereka sudah mulai kekurangan air bersih sehingga Pemerintah Daerah Gunungkidul harus bertindak cepat. "Ada sekitar 45.230 warga di Gunungkidul yang kini kekurangan air bersih," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Budhi Harjo, Senin 10 Juli 2017.

Menurut dia, dari data yang masuk ke BPBD sudah ada permintaan suplai air bersih ke 7 kecamatan, yakni Panggang, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Rongkop, dan Girisubo. Tujuh kecamatan itu meliputi 32 desa, terdiri atas 254 padukuhan dengan jumlah 9.046 Kepala Keluarga dan 45.230 jiwa. 

BLT El Nino Akan Diberikan Hingga Maret 2024

Data tersebut diperoleh berdasarkan pendataan masing-masing kecamatan, atas permintaan dari desa yang sudah mengalami kekeringan. Tahun anggaran 2017, BPBD mengalokasikan anggaran sebanyak Rp600 juta untuk menyuplai air. 

Budi menjelaskan, titik menurunkan air sesuai koordinasi dengan kecamatan beberapa waktu lalu. Hari ini, penyaluran air telah dimulai ke kecamatan yang sudah mengalami kekurangan air.  

Negara Kekeringan Likuiditas, Mengapa?

"Dengan 7 unit tangki yang ada, setiap hari disalurkan 28 rit, atau masing-masing tangki setiap hari menyalurkan 4 rit, dan diserahkan ke lokasi yang sudah ditunjuk by name by addres, sesuai kesepakatan dengan kecamatan. Warga diperbolehkan mengambil di lokasi yang ditunjuk," ujarnya. (ren)
 

Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Dari update BMKG, guncangan gempa magnitudo 5,0 berpusat di Laut 153 kilometer Barat Daya Gunung Kidul.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024