Kasus Penamparan, Istri Jenderal Ingin Minta Maaf Langsung

JOW, inisial istri jenderal penampar petugas bandara usai diperiksa polisi.
Sumber :
  • bayu januar/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Joice Worouw, perempuan yang melakukan penamparan terhadap salah satu petugas Aviation Security (Avsec) di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu 5 Juli 2017, telah menyesali perbuatannya. Bahkan, ia berencana bertemu langsung dengan korban.

Anak di Manado Bunuh Bapak Kandung Gara-gara Emosi Temannya Dilarang Merokok

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto. Menurut Rikwanto, setelah tiba di Jakarta usai kejadian itu, Joice merasa sangat menyesal atas tindakan yang telah dilakukannya.

"Sampai Jakarta dia merasa menyesal dan itu sudah dirasakannya sejak awal kok sampai melakukan itu. Setelah sampai di Jakarta dia bingung, dia galau daripada dia sulit dengan kegalauannya kita panggil saja untuk diperiksa di Jakarta. Jadi penyidik dan Polres Manado datang ke Jakarta untuk memeriksa," kata Rikwanto.

3 Pesawat Siluman F-35A Militer Australia Masuk Wilayah Manado

Rikwanto mengatakan, Joice merasa menyesal atas tindakan yang dilakukannya terhadap salah satu petugas Avsec di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara. Joice pun meminta maaf atas perbuatannya. "Tidak ada maksud sama sekali, dia menyesali dan mohon maaf," ujarnya.

Rikwanto mengatakan, Joice rencananya akan meminta maaf langsung kepada petugas Asvec Bandara Sam Ratulangi Manado jika situasi dan waktu yang memungkinkan.

Ke Manado, Ganjar Pranowo Sampaikan Pesan Toleransi

"Mudah-mudahan seiring berjalannya waktu, mudah-mudahan bisa terwujud. Kalau bisa selesaikan saja itu kan tindak pidana ringan kalau pun demikian si korban sangat memegang peranan penting untuk menyelesaikan. Kita harapkan selesai," ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa penamparan yang dilakukan oleh Joice Warouw terjadi di Bandara Sam Rratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 5 Juli 2017, pukul 07.20 WITA. Kasus itu sempat menjadi viral di jejaring media sosial.

Kronologinya, ketika perempuan yang mengaku istri polisi bintang satu itu masuk pintu X-ray SCP 2, tiba-tiba pintu detektor berbunyi karena dia memakai jam tangan. Saat diminta melepasnya, ia justru menampar sang petugas. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya