Survei Pilgub Jatim, Nama Mahfud MD Tiba-tiba Muncul

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Sumber :
  • VIVA/Bayu Januar

VIVA.co.id – Dinamika politik di Jawa Timur terus memanas menjelang Pemilihan Gubernur Jatim 2018. Nama-nama bakal calon gubernur-wakil gubernur terus bermunculan. Salah satunya nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Doa Arumi Bachsin untuk Suami Jika Jadi Wagub Jatim

Nama Mahfud MD muncul dalam hasil survei Surabaya Survey Centre (SSC) yang dirilis pada Rabu, 12 Juli 2017. Munculnya Mahfud MD ini tentu semakin membuat persaingan menuju Jatim 1 semakin menarik.

“Ada nama-nama baru yang sebelumnya tidak ada dalam survei, sekarang muncul, seperti Pak Mahfud MD. Lalu juga muncul nama artis Anang Hermansyah,” kata Direktur SSC, Mochtar W Oetomo.

Strategi Senyap Ala Golkar Menangkan Khofifah-Emil Dardak

Berdasarkan data hasil survei yang diterima awak media, Mahfud MD menempati posisi keenam dari sisi popularitas (54,40 persen) dan elektabilitas (2,20 persen). Pakar ahli tata negara kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur, itu menempati posisi keempat dari sisi akseptabilitas (39,00 persen).

“Apresiasinya bagus, hampir empat persen,” kata Mochtar.

Spanduk Kampanye Khofifah-Emil Dardak Bikin Ngakak

Banyak faktor, lanjut Mochtar, yang menyebabkan nama Mahfud mulai dilirik oleh responden atau calon pemilih. Salah satunya mengenai track record Mahfud MD selama ini.

“Misalnya, track record beliau bagus, selama ini tidak pernah tersandung masalah hukum. Beliau bisa mewakili Madura, Jawa dan masyarakat Jatim yang lain. Beliau juga bisa mewakili NU, tapi juga bisa diterima oleh kelompok lain,” ujarnya.

Sementara posisi tiga teratas tetap ditempati oleh nama yang selama ini disebut-sebut dalam survei. Popularitas Khofifah menempati posisi teratas (90,00 persen), disusul Gus Ipul (84,60 persen) lalu Risma (79,80 persen).

Dari sisi akseptabilitas nama Risma tertinggi (75,80 persen), disusul Gus Ipul (75,50 persen) lalu Khofifah (67,90 persen); dan dari sisi elektabilitas Gus Ipul tertinggi (26,60 persen), disusul Risma (24,10 persen) lalu Khofifah (16,80 persen).

Dari hasil survei tersebut, Mochtar menganalisa bahwa Pilgub Jatim masih dinamis. Selisih survei tipis. Peluang antara satu nama dengan yang lain sama untuk memenangkan kontestasi. Apalagi, kata dia, pemilih mengambang atau swing voters sangat tinggi, yakni sekitar 76 persen.

“Masing-masing kandidat sama-sama tinggi peluangnya antara satu sama lain,” kata Mochtar.

Rilis survei SSC juga dihadiri oleh pimpinan tiga partai politik, yakni Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jatim Kusnadi, Sekretaris Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad, dan Bendahara Partai Amanat Nasional Jatim, Agus Maimun.

“Hal yang perlu diperhatikan, tingkat kesadaran politik masyarakat Jawa Timur itu lebih tinggi daripada DKI (Jakarta),” kata Anwar Sadad.

Dinamika politik Jatim kian dinamis menjelang Pilgub Jatim 2018. Dua dari beberapa nama kandidat kejar-kejaran, yakni Khofifah dan Gus Ipul. Sementara ini, baru Gus Ipul yang terbuka menyatakan maju dan dipastikan akan diusung PKB. Dia juga intensif ‘merayu’ sejumlah partai agar mendukungnya. Sementara Khofifah hingga kini belum menyatakan maju, kendati digadang-gadang terus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya