- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA.co.id – Terduga pelaku teror, Agus Wiguna Cs mulai gencar melakukan aksi teror di Bandung sejak Mei 2017 di fasilitas umum dengan bom panci berkekuatan daya ledak cukup besar.
Namun, aksi mereka kerap gagal karena kepiawaian merakit bom dimiliki dengan pedoman dari internet.
"Memang sejak Mei lalu, kelompok ini sudah merencanakan meledakkan satu rumah makan di Bandung dengan kekuatan (daya) ledak bom 1,5 kilogram," ucap Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus di Bandung, Rabu, 12 Juli 2017.
Bahkan, pada Mei 2017, mereka menjalankan rencana teror di kawasan rumah makan. Namun, rakitan bom panci yang digunakan tidak menimbulkan daya ledak.
"Yang meledak di Buah Batu kemarin itu sekitar 50 miligram. Tapi Mei lalu saat sudah dipasang di tempat yang ditentukan kelompok ini, ternyata bom tidak meledak," katanya.
Namun, kegagalan tersebut menjadi pemicu Agus Cs untuk mematangkan aksi terornya di Kota Bandung. Dalam perjalanannya, aksi teror mereka kembali gagal dengan meledaknya bom panci di kamar kontrakan Agus di Kubang Bereum nomor 35 RT 07/11 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah Batu Kota Bandung pada Sabtu, 8 Juli 2017.
"Sehingga mereka mencoba lagi, yang terjadi adalah seperti kemarin (di Kubang Bereum) karena mereka belajar dari internet," katanya.
Yusri menambahkan, sebelum insiden ledakan pada Sabtu sore, Agus Cs kembali merakit bom panci. Namun, daya ledak yang dihasilkan tidak menunjukkan hasil memuaskan.
"Di Buah Batu pun, tiga hari sebelumnya sudah membuat bom dengan kekuatan 90 miligram, tetapi belum sempurna. Ledakannya tidak ada, tapi baru asap, sehingga dia buang barang bukti tersebut ke sungai depan kosnya," katanya.
Dalam merencanakan aksi terornya, Agus menargetkan tiga lokasi, di antaranya Cafe Bali di Jalan Braga Kota Bandung, rumah makan di kawasan Astana Anyar dan gereja di kawasan Buah Batu, dengan motif jihad memerangi orang-orang yang bukan beragama Islam.
Agus dalam menjalankan aksinya, dibantu dua temannya yaitu Kodar dan Ade Arif Suryana. Terduga Kodar, diciduk di Kampung Pasirpeuti RT 03/01 Desa Cibanteng, Kecamatan Parungponten, Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa, 11 Juli 2017.
Sedangkan Ade, ditangkap di Cilengkrang, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung pada Selasa, 11 Juli 2017.
