Mengapa Sikap Permisif Jawa Disukai Pelaku Teror

Ilustrasi polisi olah TKP.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA.co.id – Besarnya sikap permisif masyarakat kultur Jawa menjadi salah satu alasan maraknya pelaku teror bersembunyi. Tradisi terbuka atau membolehkan sesuatu yang asing masuk itulah yang kini memudahkan para teroris tumbuh dan tertutupi dari publik.

Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Di Jawa Barat misalnya, sikap permisif yang sudah mengakar akhirnya menjadikan tanah Pasundan menjadi tempat bagi para pelaku teror bersembunyi.

"Jawa Barat kan ada tiga situasi. Pertama, masyarakatnya permisif, kedua secara politik juga secara permisif, ketiga masyarakatnya menerima apa pun yang dianggap punya kesamaan. Katakanlah seiman dan segala macamnya," ujar Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran Muradi dalam sebuah diskusi publik, Kamis, 13 Juli 2017.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Muradi kemudian mencontohkan kasus Bom Panci di wilayah Kubang Bereum Kota Bandung pada Sabtu, 8 Juli 2017. Kejadian tanpa diduga itu menjadi bukti bahwa warga Jawa Barat memang permisif.

"Bom itu dekat rumah saya. Itu kedengaran sama anak saya. Nah itu, publik permisif, pemdanya permisif, situasinya orang tidak terlalu aware," katanya.

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Karena itulah, kadang sikap permisif tersebut kemudian dimanfaatkan oknum tertentu untuk berbuat kejahatan. Mereka dengan mudahnya bisa mendapat tempat di tengah lingkungan masyarakat.

"Misalnya nih, (teroris) enam kali bayar kontrakan di muka. (Maka) Orang gak bakalan macam-macam. Jadi tidak terlalu ngecek, cenderung permisif," katanya.

Podomoro Park Bandung.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Tak hanya properti perumahannya saja yang menjadi fokus perusahaan. Tapi sarana dan fasilitas umum pun dipastikan lengkap untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024