RI Mau Tambah Luas Wilayah di Laut Sumba dan Utara Papua

Deputi Menteri Koordinator Kemaritiman Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Arief Havas Oegroseno, menunjukkan peta baru Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA.co.id – Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman hari ini meluncurkan peta baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 2017. Dalam peta baru itu, selain penamaan Laut Natuna Timur di sebelah barat Pulau Kalimantan, ada penambahan luas wilayah yang berada di sebelah Barat Aceh.

Puluhan Patok Batas Negara RI-Timor Leste Hilang

Deputi Menteri Koordinator Kemaritiman Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Arief Havas Oegroseno, menunjukkan perluasan wilayah dalam perubahan peta NKRI 2017 tersebut di kantornya, Jumat 14 Juli 2017

"Kalau perluasan wilayah di sini (barat Aceh), ada satu luasan sekitar 4 ribu kilometer persegi sebesar Pulau Madura. Kita itu oleh PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) diberikan hak, kita berhasil satu-satunya negara ASEAN yang punya wilayah di luar 200 mil laut," kata Havas. [Baca: Luas RI Tambah 4.209 KM Persegi di Aceh Barat]

Menko Luhut Ungkap Alasannya Suka Urus Sana Sini

Tak hanya itu, pemerintah sedang memperjuangkan perluasan wilayah di perairan Sumba, Provinsi Nusa Tenggara dan di wilayah utara Provinsi Papua.

Tapi, Havas tak merinci berapa luas penambahan dari dua wilayah yang sedang dikerjakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama lembaga lainnya tersebut.

Bangun Pusat Riset Herbal, Luhut Tinjau Hutan di Humbang Hasundutan

"Kita sedang riset terus, kita menggunakan kapal riset, melakukan survei desktop, besarannya masih belum final. Prosesnya masih berjalan dengan PBB untuk Utara Papua (dan Selatan Sumba), kita lakukan terus menerus," kata Havas.

Mantan Duta Besar RI untuk Belgia dan Uni Eropa itu juga belum menjelaskan kapan riset yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan lembaga terkait soal perluasan wilayah tersebut rampung. "Kita sedang riset terus, kita enggak mau pakai pendekatan deadline, kita enggak mau buru-buru ternyata kurang, jadi harus pelan," ujar Havas.

Dalam kajian itu, Kemenko Maritim akan melibatkan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Kementerian Energi Sumber Daya dan Ineral, Kementerian Luar Negeri, dan dari Universitas Institute Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.

Kendati demikian, Havas memastikan bahwa perluasan wilayah yang berada di Barat Aceh, Selatan Sumba dan Utara Papua ini terkait dengan potensi sumber daya alam yang ada di dalamnya yakni mineral. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya