Kisah Haru Perwira AL yang Sempat Jadi Loper Koran

Satya saat pelantikan Perwira TNI-Polri di Istana Negara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Wajah Satya PD tak bisa membendung rasa bahagianya. Butiran air mata bahagia menetes tampak terlihat saat memeluk sang ibunda, Srimami Khoirunnikmah. Seiring memanjatkan syukur, ia bersimpuh di kaki ibunda tercinta yang hadir ditemani dua adiknya.

Pemuda Bertato Ugal-ugalan Serang 2 Prajurit TNI

Inilah salah satu pemandangan haru yang menyedot perhatian pasca pelantikan 729 perwira remaja TNI-Polri di halaman Istana Negara. Peluk Satya dengan ibunda seperti mewakili rasa bahagia 728 taruna remaja lainnya.  

Ada cerita mengharukan saat Satya bersimpuh di kaki ibunda. Bagi dia, itu ungkapan khusus sebagai motivasi mengingat orangtua yang masih hidup dan berjasa membesarkannya.

Sersan Taruna Sahabat Kental Jenderal TNI SBY Tewas di Sel Resimen

 "Itu tradisi yang tiap hari saya lakukan saat mau balik pesiar. Waktu saya menjadi taruna. Karena dengan sujud syukur dan mencium kaki ibu saya itu memberi motivasi dan sugesti kepada diri saya untuk menjadi lebih baik ke depannya," kata Satya, berkaca-kaca sembari memeluk ibunya, Selasa 25 Juli 2017.

Untuk menjadi perwira AL seperti yang ia dapat sekarang, bukan jalan mudah. Penuh perjuangan dan proses yang berliku. Ia mengaku, sempat tidak diterima hingga dua kali. Yang ketiga, ia baru dinyatakan lulus.

Tak Diakui Anak oleh Ayahnya, Pria Ini Berhasil Jadi Jenderal TNI

Usai menempuh pendidikan dari SMA Kartika 43 Surabaya Jawa Timur, ia harus melalui beberapa profesi. Bahkan, sering kali ia bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarga. Kerja serabutan, seperti menjadi SPG di salah satu swalayan di Surabaya, dilakoninya.

Bahkan, profesi yang tak akan dilupakan seumur hidupnya, Satya pernah menjadi loper koran. Perjuangan hidup ini dilakukan mengingat sang ayah telah tiada. "Sempat menjadi tukang koran," katanya.

Perjuangan Satya juga karena dua adik tercinta masih menempuh kuliah dan SMA.

Satya saat pelantikan Perwira TNI-Polri di Istana Negara

Satya saat bersimpuh di kaki ibunda usai pelantikan di Istana Negara. Foto: VIVA.co.id/Agus Rahmat

Peristiwa pelantikan di Istana Merdeka, menjadi momen yang selalu Satya kenang. Sebab, hanya pada angkatan mereka yang mulai dilantik di Istana langsung oleh Presiden. Selain itu, bisa dihadiri orangtua masing-masing.

"Kehadiran orangtua mungkin lebih menambah antusias, dan hati saya yang jadi lebih senang. Karena meski single parent bisa membesarkan anak menjadi seorang perwira," katanya.

Ibunda Satya, Srimami, tak kuasa menahan tangis melihat sang putra berhasil meraih cita-citanya. Ia mengenang saat putra pertamanya itu kecil. Saat taman kanak-kanak, kenangnya, Satya senang kalau menggunakan seragam TNI. Bahkan seharian tidak ingin menggantinya.

Dia menceritakan, bagaimana perjuangannya seorang diri untuk membesarkan ketiga anaknya setelah suami meninggal dunia.

"Banyak sekali cobaan, rintangan yang dihadapi. Tapi saya mencoba tegar, walaupun sebenarnya tiap malam hati saya menangis. Tetapi Alhamdulillah saya bisa mewujudkan cita-cita dia," katanya.

Harapan besar terhadap putranya adalah bisa menjadi prajurit TNI yang membangun bangsa dan negara. Ia juga berharap, sang anak untuk menjadi pribadi yang berguna bagi agama.

"Bahwa Insya Allah menjadi seorang perwira yang betul-betul bisa dibanggakan dunia dan akhirat. Bukan hanya sekadar mencari gaji, tapi juga mengabdi kepada bangsa, negara dan agama," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Seperti diketahui, hari ini sebanyak 729 orang Perwira Remaja TNI-Polri dilantik Presiden Jokowi, di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 25 Juli 2017.

Para perwira ini terdiri dari, 437 Taruna Akademi TNI yang terdiri dari, Taruna Akademi Militer 224 orang (208 Taruna dan 16 Taruni), Taruna Akademi Angkatan Laut 94 orang (84 Taruna dan 10 Taruni), Taruna Akademi Angkatan Udara 117 orang (105 Taruna dan 12 Taruni) dan Taruna National Defence Academy (NDA) 2 orang.

Sedangkan dari Taruna kepolisian berjumlah 292 orang, yang terdiri dari Taruna 243 orang dan Taruni 49 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya