Kemenag Gencar Awasi Guru dan Dosen yang Terlibat HTI

Sekretariat ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Kementerian Agama gencar melakukan pengawasan terhadap para guru maupun dosen perguruan tinggi pendidikan Islam yang terlibat dengan organisasi terlarang di Indonesia. Salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi Islam yang baru saja dibubarkan pemerintah.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

"Kami sedang melakukan pemantauan secara serius untuk mengidentifikasi apakah ada guru, dosen-dosen kita yang terlibat dari ormas terlarang itu," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam dari Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, di Jakarta Pusat, Rabu 2 Agustus 2017.

Namun, Kamaruddin masih belum memastikan berapa guru maupun dosen di lembaga pendidikan Islam yang terlibat dengan ormas HTI. "Kami juga sedang minta (data dari) pimpinan perguruan tinggi," katanya.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

Jika nantinya Kemenag mendapatkan adanya indikasi guru atau dosen yang masih terlibat dengan organisasi HTI, maka akan dilakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan.

"Intinya, kami tentunya melakukan pembinaan. Kalau kami nanti menemukan ada dosen atau guru yang terlibat di situ, kami tidak bisa mmberikan sanksi atau apa ya," lanjut Kamaruddin.

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi'raj

HTI sebelumnya telah dibubarkan pemerintah lewat payung hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Begitu juga Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, telah resmi mencabut status badan hukum dari organisasi masyarakat HTI. (ren)

Sekretariat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 19 Juli 2017.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2024