Keterangan Novel Baswedan Dibutuhkan untuk Mengungkap Motif

Novel Baswedan saat dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Motif penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan masih misterius. Menurut polisi, keterangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu sangat dibutuhkan polisi untuk menyingkap motif teror itu.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

"Ya kan menggali motif di situ. Ya seperti itu akan kami tanyakan semua. Metode induktif, deduktif, kami lakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat 4 Agustus 2017.

Argo menambahkan, penyidik membutuhkan keterangan Novel untuk mengetahui apakah Novel sebelumnya pernah menerima ancaman-ancaman, termasuk jika ada ancaman sebelumnya ada benang merahnya dengan peristiwa penyiraman air keras.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

"Ya itu kan harus dari yang bersangkutan langsung, kami enggak bisa katanya-katanya," ujarnya.

Untuk memeriksa Novel, lanjut Argo, pihaknya siap untuk datang ke Singapura kapan pun bila Novel sudah siap dimintai keterangan. Polisi juga masih menunggu kabar dari KPK untuk memberikan akses ke penyidik guna mengambil keterangan Novel.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

"Nanti kita tunggu, karena kita sudah siap. Kita masih menunggu dari KPK, kapan kita berangkatnya," katanya.

Polda Metro Jaya sebelumnya telah dua kali mengirimkan tim ke Singapura untuk memintai keterangan dari Novel. Namun, saat itu Novel belum mau diambil keterangannya."Waktu (penyidik) di Singapura, dia cerita-cerita saja kok, tidak ada (pembicaraan) masalah materi," katanya.

Sementara terkait sketsa wajah sudah dibuat akan disebar ke seluruh Polres agar masyarakat yang mengetahuinya bisa melapor ke polisi.

Argo memastikan pria yang di dalam sketsa itu belum tentu pelakunya. Setelah pria tersebut teridentifikasi, polisi masih akan mencari alibi-alibinya.

"Ini bukan pelaku ya. Kami akan mencari dan menanyakan alibinya seperti apa. Apa benar yang bersangkutan saat itu ada di sana (Tempat Kejadian Perkara)," ujarnya.

Polisi akan berusaha secepat mungkin mencari sosok pria di sketsa tersebut. Karena pencarian orang tersebut sangat penting untuk pengungkapan kasus Novel. "Jadi ada saksi yang melihat itu biar jelas, di sana ngapain, berdiri dan datangnya kapan," ucapnya.

Untuk diketahui, Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal. Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya usai menunaikan ibadah salat Subuh, Selasa 11 April 2017 di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Namun hingga kini polisi masih belum menangkap para pelaku yang diperkirakan berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya