Temui Jokowi, Adhyaksa Klarifikasi Tuduhan Dukung HTI

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hardani Triyoga

VIVA.co.id – Ketua Gerakan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Adhyaksa Dault menemui Presiden Joko Widodo. Tujuan kedatangan Adhyaksa untuk memberikan klarifikasi terkait tuduhan ia sebagai pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

"Itu (klarifikasi pendukung HTI) pasti nanti disampaikan, pasti itu," kata Adhyaksa, sebelum bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2017.

Dia belum mau memberi keterangan jelas soal klarifkasi itu. Namun Adhyaksa berjanji, setelah bertemu Jokowi dia akan memberikan keterangan resmi.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

Adhyaksa mengatakan, kehadirannya yang utama adalah mengundang Jokowi dalam acara Raimuna Nasional Pramuka. Raimuna adalah pertemuan pramuka penegak dan pramuka pendega dalam bentuk perkemahan besar digelar pada 13-21 Agustus 2017. Acara ini akan dihadiri lebih dari 500 perwakilan kwartir cabang kabupaten/kota se-Indonesia.

Pegelaran ini dijadwalkan akan dilakukan di Bumi Perkemahan Cibubur. Adhyaksa mengatakan, sudah sejumlah daerah yang sudah memastikan datang seperti Papua, Maluku Utara dan NTT. Sejumlah tokoh juga dipastikan hadir.

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi'raj

"Di dalamnya berikan materi dari tokoh seperti Chairul Tanjung, Luhut Panjaitan, Panglima TNI, KSAL, KSAU, KSAD, dan BNN mengenai bahaya narkotika karena narkotika bukan lagi masalah ekonomi tapi juga politik,” ujar mantan Menpora ini.

Sebelumnya, anggaran Kwartir Pramuka ditahan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Penahanan anggaran ini imbas beredarnya video Adhyaksa yang dituding sebagai salah satu pendukung HTI. Adapun HTI sudah dibubarkan pemerintah melalui Perppu Nomor 2 tahun 2017 tentang Ormas. HTI dianggap bertentangan dengan Pancasila. (mus)

Sekretariat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 19 Juli 2017.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2024