Pemalak di Gunung Guntur Mengaku Dibantu Orang Tua

Solihin saat diperiksa petugas di Polsek Tarogong Kaler, Garut.
Sumber :

VIVA.co.id – Aksi pemalakan yang diduga dilakukan Solihin (40) kepada para pendaki asal Bandung, Jawa Barat di Blok Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, berbuntut panjang.

Frengki Candra Kusuma, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Jasadnya Keluarkan Bau Aroma Wangi

Kini, Solihin harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Kantor Polsek Tarogong Kaler.

Polisi mencecar Solihin dengan sejumlah pertanyaan terkait pemalakan kepada para pendaki gunung. Dari hasil pemalakan tersebut, Solihin bisa mengumpulkan uang Rp200 ribu hingga Rp600 ribu per hari. 

Kisah di Balik Tugu Abel Tasman, Viral Usai Erupsi Marapi: Tempat Jasad Yasirli Amri Ditemukan

Lantas untuk apa saja uang tersebut? "Untuk saya sendiri, ya upah saya untuk memperbaiki jalur pendakian," ujarnya, Kamis, 24 Agustus 2017.

Petugas lalu menanyakan siapa yang menyuruh dia untuk memperbaiki jalan tersebut. Petugas juga menanyakan kepada Solihin alasannya melakukan kekerasan dan membawa senjata tajam saat memalak pendaki gunung. "Ya, itu saya salah pak, tidak ada yang menyuruh itu. Saya saja yang melakukan," ujar Solihin.

Update Korban Erupsi Marapi: 23 Pendaki Tewas, 16 Teridentifikasi

Solihin mengaku tidak sendiri melakukan pemalakan kepada pendaki, melainkan bersama orang tuanya. "Bapak saya juga sama gantian meminta uang kepada pengunjung," katanya.

Kapolsek Tarogong Kaler Inspektur  Satu Tito Bintoro mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memeriksa Solihin. Petugas juga mengambil barang bukti berupa golok yang dipergunakan Solihin untuk menakut-nakuti para pendaki. 

"Barang bukti senjata tajam akan kami ambil. Kami juga akan memintai keterangan korban yang dipalak yang saat ini masih di atas gunung," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya