Polisi Kesulitan Ungkap Pemesan Ujaran Kebencian

Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono (kiri) didampingi Analis Kebijakan Madya Divhumas Polri Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (11/12/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih kesulitan mengungkap pihak yang pernah memesan ke kelompok Saracen untuk menyebarkan ujaran kebencian berbau sara dan hoax.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Kepala Bagian Mitra Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, penyidik belum cukup bukti untuk mengungkap siapa pemesan dan kapan ada pemesanan. Saat ini, baru ada bukti proposal yang mengindikasikan petunjuk adanya pemesan. Proposal itu disiapkan oleh kelompok Saracen untuk menawarkan paket penyebaran ujaran kebencian.

Penyidik, menurut Awi, juga akan menelusuri transaksi pelaku, baik melalui bank ataupun secara tunai. "Tidak semudah membalikkan telapak tangan dan perlu ada untuk melengkapi alat buktinya," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Agustus 2017.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Dia menambahkan, "Ini tidak mudah karena dunia maya dan transaksi-transaksinya tidak semua melalui dunia maya, ada kopi darat dan termasuk penyidik sedang melacak untuk transaksi-transaksinya itu," kata Awi.

Saat ini, belum bisa dijelaskan sistem pembayaran maupun transaksi pada kelompok Saracen. Sebab, masih butuh pendalaman dan bukti lagi. Tapi penyidik sudah menemukan percakapan tiga tersangka kasus ini yang teridikasi terkait masalah uang.

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi

"Tapi harus dibuktikan. Percakapan ketiga tersangka itu ada terkait masalah uang. Tapi untuk siapa yang pesan, pembayaran kapan, dimana, itu harus dibuktikan," ujarnya. (ase)

Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024