Said Aqil Sebut Aksi Saracen Sarat Muatan Politik

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • Nur Faisal/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj berpendapat, ada kepentingan politik di balik sindikat jual beli ujaran kebencian yang dilakukan Saracen. Kegiatan kelompok itu dinilai membuka peluang aksi teror lanjutan.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

"Kalau orang sudah mau bikin gaduh, bikin kita konflik, perang saudara, membuat orang saling menghalalkan darah, itu sudah teror. Bukan termasuk teroris, tapi sudah teror," ujar Said Aqil di Museum Hoes of Sampoerna Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 26 Agustus 2017.

Dia menduga, aksi yang dilakukan Saracen ada kaitannya dengan pemilihan kepala daerah serentak tahun depan. Hal ini patut diwaspadai.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

"Pasti, itu sudah pasti (ada kepentingan politik). Dan (Saracen) itu sangat berperan pada proses pilkada," tutur Said Aqil.

Saracen saat ini dalam proses penyidikan yang dilakukan Satuan Tugas Patroli Siber Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Kelompok itu diduga beraksi menyebarkan ujaran kebencian terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi
Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024