Bahu Jalan Tol Akan Jadi Jalur Angkutan Umum

Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota
Sumber :
  • VIVAnews/ Suganda Suryawijaya

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan dan pihak terkait, seperti Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), akan meniru program yang ada di Korea Selatan, yakni HOF Line. Tujuannya, untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di perkotaan.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

Nah, agar masyarakat lebih akrab dengan nama program ini, Kepala BPTJ,  Bambang Prihantono mengganti namanya menjadi Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU). Yang nantinya bus kelas premium sebagai angkutan umum ini akan menerobos bahu jalan tol.

"Kami ingin mengubah pola pikir orang, dari penggunaan kendaraan pribadi jadi angkutan umum. Karena itu saya terima kasih oleh Jasa Marga sudah diperbolehkan menggunakan bahu jalan khusus untuk angkutan umum," ujar Bambang di Gerbang Pintu Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jumat, 1 September 2017.

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

Bambang menjelaskan, dalam waktu dekat program ini akan diuji coba mulai 7-20 September 2017, yang nantinya akan menggunakan bahu jalan tol dari Bekasi Barat sampai Bunderan HI pada pagi hari. Kemudian di sore harinya dari Senayan sampai Bekasi Barat.

"Sekarang kami juga sudah mengindentifikasi kantong-kantong untuk pengendapan seandainya mobil pribadi ingin parkir. Kami akan kerja sama dengan mal yang ada di sekitar Bekasi Barat dan juga di stasiun Bekasi," tuturnya.

Hampir 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek dari Mudik Lebaran 2024

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, menyatakan pihaknya menyediakan lajur khusus yaitu di bahu jalan untuk JKAU dan masyarakat sebetulnya harus paham prioritas tol itu untuk long distance. Artinya, public transport yang diutamakan.

Dirut Operasional Jasa Marga, Deski, menuturkan nantinya ada jam-jam tertentu sehingga pihaknya bisa mengantisipasi bus yang melintas. Kata dia, jika ada kendaraan pribadi dalam kondisi darurat dan butuh bahu tol tentu akan lebih diprioritaskan.

"Terutama kendaraan berat, kami enggak bisa langsung evakuasi, pasti kami geser dulu ke bahu jalan. Tapi nanti apabila jam-jam tertentu, kami pertimbangkan HOF Line, karena pada saat jam sibuk itu saatnya publik transportasi dibutuhkan, nantinya kami geser lagi," kata Deski.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo. Menurutnya, kalau dalam uji coba nantinya ada kendaraan yang emergency, tetap yang kondisi darurat lebih dipentingkan dari pada bus yang melintas di JKAU. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya