Cerita Khofifah Bertemu Muslimah Myanmar di Mekah

Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa melaksanakan Ibadah Haji.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tengah melaksanakan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi. Banyak pengalaman yang dia ambil sebagai pelajaran di Tanah Suci, terutama berhubungan dengan tugas sosial dan kemanusiaan di kementerian. Di antaranya pengalaman bertemu seorang wanita muslim atau muslimah di Masjidil Haram.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

"Beliau (Khofifah) melihat seorang ibu dari Myanmar saat hendak salat Maghrib di Masjidil Haram," kata staf khusus Mensos, Mas’ud Said, yang menceritakan ulang kisah yang dia peroleh dari Khofifah kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 3 September 2017.

Kala itu terjadi, Khofifah di Tanah Suci pada hari ketujuh. Saat itu, lanjut Mas’ud, Khofifah melihat wanita Myanmar itu sibuk membetulkan mukena yang dia pakai.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Pakaian dan mukenanya sangat sederhana. Khofifah lalu teringat dengan krisis kemanusiaan berlatar suku dan agama di Rakhine, Myanmar. Dia menyapa wanita itu lalu menawarkan mukena yang dipakai.

"Tawaran Ibu Menteri disambut dengan senyuman," kata Mas’ud.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

Khofifah lalu memakaikan sendiri mukena miliknya ke badan wanita Myanmar itu. "Beliau (Khofifah) bilang, 'Saya membayangkan betapa berat kehidupan beragama bagi muslim di Myanmar saat ini'," ujarnya.

Di waktu dan tempat yang lain di Mekah, Khofifah kerap dipertemukan dengan suasana misalnya banyak anak-anak menangis. Menjelang salat ashar, dia menjumpai seorang ibu muda bersama anaknya yang masih kecil. Usianya sekitar setahun. Dia membawa sebuah cup, alat yang biasa dipakai untuk mengambil air zamzam.

Si anak menunjukkan cup itu dan Khofifah meresponsnya dengan acungan jempol. Rupanya, tingkah nakal si bocah kian menjadi. Empat puluh cup diambil dan dibuat mainan. Melihat itu, petugas keamanan Masjidil Haram perempuan berteriak. "Haadzaa musykilah, haadzaa musykilah (Ini bikin kacau, kacau)," kata Mas'ud menirukan cerita Khofifah.

"Ibu anak kecil itu lalu bergegas merapikan cup-cup yang dibuat berserakan oleh anaknya. Cup itu tidak bisa dipakai lagi karena sudah kotor," kata Guru Besar pada Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, itu.

Khofifah, terang Mas’ud, merasa kejadian demi kejadian tentang wanita Myanmar dan anak kecil itu sebagai pengingat dari Allah bahwa dirinya harus maksimal menyelesaikan tugas-tugas sosial yang kini diembannya di Kemensos.

"Subhanallah, di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi saya banyak diperlihatkan berbagai problem perlindungan anak," kata Mas'ud yang masih menceritakan cerita dari Khofifah tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya