Muhammadiyah Bangun Pasar Perdamaian di Rakhine State

Etnis Rohingya di Maungdaw, Rakhine, Myanmar mengungsi.
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun

VIVA.co.id – Melalui dana bantuan yang diterima Lembaga Zakat Persyarikatan Muhammadiyah, LazisMu, akan dibangun pasar di Rakhine State, Myanmar. Pasar ini diharapkan sebagai bentuk rekonsiliasi dan upaya pemulihan ekonomi warga.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein, dalam siaran persnya mengatakan, pasar perdamaian dibangun bukan hanya untuk memulihkan perekonomian di Rakhine State. Tetapi juga, diharapkan sebagai simbol perdamaian.

"Apalagi pasar menjadi tempat bertemunya semua kalangan dan warga dari berbagai etnis dan golongan, tersedia pasar yang representatif dan menjaga kesempatan untuk bertransaksi dengan baik, membangun kesempatan yang sama mengembangkan perekonomian, dan tentu kampanye perdamaian dan rekonsiliasi bisa berjalan secara organik dan simbolik," papar Rahmawati, yang juga Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat 8 September 2017.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Rahmawati mengatakan, pasar perdamaian ini akan diprioritaskan di daerah Sitway, satuan setingkat Kabupaten di wilayah negara bagian Rakhine, yang merupakan lokasi dengan konsentrasi kamp pengungsian terbesar warga selain di Mangdaw. Mangdaw adalah lokasi di mana terjadi pembantaian beberapa waktu lalu.

Diharapkan inisiasi Pasar Perdamaian di Sitway ini akan berkembang juga di Mangdaw di masa mendatang. Selain itu, pembangunan pasar perdamaian ini merupakan bagian dari upaya pencarian solusi multisektor bagi Muslim Rohingnya, yang berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

"Konsepnya sejalan dengan rekomendasi utusan khusus PBB Kofi Anan dan upaya pemerintah Myanmar untuk membangun  yang mereka sebut sebagai friendly market," jelas Rahmawati.

Di tengah upaya ini, pihaknya tetap berharap agar tidak ada lagi kekerasan di Rakhine State. Sehingga semua pihak bisa fokus pada pemulihan keadaan.

"Tentu juga akan sangat berkaitan dengan upaya diplomatik lain seperti efektifnya upaya dunia internasional untuk mendesak pemerintah Myanmar menghentikan serangan kepada Muslim Rohingnya,” lanjut Rahmawati. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya