Jokowi Tiba di Bali, 'Disambut' Demo Rohingya

Demo untuk Rohingya di Denpasar, Bali.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo hari ini memenuhi agenda kerja di Pulau Bali. Namun kedatangan Jokowi itu juga disambut aksi beberapa elemen mahasiswa dan pemuda di Kota Denpasar. Mereka menggelar aksi unjuk rasa peduli Rohingya di area lampu jalan Sudirman. 

Cerita Warga Hadiri Open House Jokowi: Motoran ke Istana dari Jam 1 Pagi, dan Boyong Sekeluarga

Ratusan mahasiswa dan pemuda yang menamakan diri Aliansi Pemuda Peduli Rohingya menggelar aksi unjuk rasa mengecam tindakan brutal yang dialami penduduk Rohingya di Myanmar. Kordinator lapangan aksi, Ilham menjelaskan, pembersihan etnis di Rakhine, Myanmar masih terus berlangsung. Masyarakat sipil menjadi korban atas tragedi kemanusiaan tersebut. 

"Padahal etnis Rohingya sudah menempati wilayah tersebut jauh sebelum negara Myanmar berdiri," kata Ilham. 

Soal Megawati Apakah ke Open House Presiden Jokowi, PDIP Jawab Begini

Tak hanya menggelar aksi unjuk rasa, mereka juga melakukan penggalangan dana untuk membantu warga Rohingya yang masih bertahan di Myanmar maupun yang tinggal di pengungsian. 

Menyikapi peristiwa tersebut, Aliansi Pemuda Peduli Rohingya menyatakan delapan sikap dan tuntutannya. Pertama, mengutuk tindakan genosida etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar. Kedua, meminta pemerintah Indonesia untuk mengusir Duta Besar Myanmar dari Indonesia jika Myanmar tidak serius untuk menyelesaikan kejahatan kemanusiaan tersebut.

Open House di Istana, Warga Rela Antri Sejak Jam 6 Pagi Agar Ketemu Jokowi

"Ketiga, mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar," papar dia.

Keempat, mendesak negara anggota ASEAN memberikan sanksi diplomatik kepada Myanmar. Kelima, mendesak PBB untuk menekan Myanmar agar memberikan hak-hak kewarganegaraan kepada etnis Rohingya. Keenam, menyeret elite pemerintah Myanmar yang menjadi aktor intelektual genosida ke Mahkamah Internasional. 

"Kedelapan, mengimbau kepada masyarakat Buddha Indonesia untuk tidak takut dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi serta tetap menjaga kerukunan antarumat beragama," ujarnya. (ren)
 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya