Haji Belum Selesai, Petugas Masih Harus Siap Dicaci Maki

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Eko Prilliawito

VIVA.co.id – Menteri Agama yang juga Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin, meninjau layanan jemaah haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Saudi Arabia, Sabtu 9 September 2017.

Jemaah Haji Gugat Kemenag ke Pengadilan, Protes 9 Kali Tak Diberi Makan di Tanah Suci

Dalam kunjungan ini, Menag menyapa jemaah yang berasal dari kloter JKS 10 asal Karawang, Jawa Barat. Mereka sudah berada di bandara untuk penyelesaian dokumen imigrasi sebelum terbang ke Tanah Air.

"Alhamdulillah, mereka merasa bersyukur dan senang bisa berhaji dan segala sesuatunya sesuai dengan harapan dan tidak ada kedala. Bahkan saya menemui jemaah JKS 10 berusia 85 tahun masih dalam kondisi sangat sehat. Dia mengatakan melakukan tawaf sendiri, sai sendiri bahkan ke jamarat sendiri tanpa digantikan orang lain. Alhamdulillah kondisinya sangat baik," katanya.

Mantan Menag Lukman Hakim Diperiksa Terkait Haji dan Gratifikasi

Baru saja saya melihat dapur tempat di mana katering dan makanan kita dibuat untuk disajikan kepada setiap jemaah yang tiba di bandara Jeddah ini menjelang mereka bertolak ke Tanah Air.

Menag menyampaikan, sesuai ketentuan setiap jemaah yang tiba dari Mekah memang harus menunggu beberapa jam di bandara untuk penyiapkan dokumen perjalanan mereka. Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memberikan makan pada jemaah.

Indeks Kepuasan Haji Meningkat, Menag: Ini Keberhasilan Semua Pihak

"Kami menyajikan makanan yang terdiri dari nasi putih, sayuran, daging sapi, dan ayam goreng (brost). Alhamdulillah ini dibagikan beberapa saat setibanya jemaah kita di bandara Jeddah,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, terkait dengan evaluasi kepulangan yang sudah memasuki hari keempat, Menag memastikan tidak ada kendala yang menyebabkan kepulangan jemaah terlambat atau sampai batal terbang.

Seluruh persiapan jemaah yang akan pulang telah dilakukan di Mekah. Mulai dari penimbangan bagasi, sampai pemeriksaan koper agar terbebas dari air zamzam agar proses keberangkatan jemaah tidak terhambat.

Begitu jemaah tiba di Jeddah, jemaah tidak memerlukan waktu yang panjang untuk pengurusan bagasi, penimbangan, dan lainnya. Karena itu sudah dilakukan di Mekah.

"Pada hari-hari pertama sedikit ada kendala, tapi sejauh ini bisa ditangani dengan baik. Kita memang terus berkoordinasi antara Mekah dan Jeddah. Jadi, pendorongan jemaah menuju Jeddah harus dilakukan setelah mereka siap,” ujar Menag.

Mulai dari penimbangan bagasi dan lainnya, semua sudah dilakukan di Mekah sehingga ketika tiba di Jeddah tidak lagi memerlukan waktu yang panjang untuk pengurusan bagasi, penimbangan, dan lainnya. Oleh karena itu sudah dilakukan di Mekah.

Terkait dengan pelayanan kepada jemaah yang masih terus berjalan hingga seluruh jemaah tiba di Tanah Air, Menag menyampaikan dua pesan khusus kepada petugas haji Arab Saudi dan juga petugas di Tanah Air. Bahwa pelayanan harus terus diberikan dengan maksimal.

Ia mengatakan, meski terkadang dicaci maki, dimarahi, namun itu bagian dari pekerjaan karena harus melayani tamu Allah sebaik-baiknya.

"Pertama, saya apresiasi tinggi atas dedikasi mereka dalam melayani jemaah. Kedua, berpesan tentang kesabaran karena kadang atau seringkali ada jemaah yang ingin dilayani. Karena mereka sedang dalam kondisi lelah dan capek, mungkin ada cara, tindakan, atau perilaku yang tidak sebagaimana kita harapkan yang ditunjukan jemaah kepada petugas, maka petugas harus memiliki kesabaran yang tinggi." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya