Polisi Telisik Transfer Dana Rp75 Juta ke Anggota Saracen

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi A.

VIVA.co.id – Penyidik Polri masih mendalami dugaan transfer uang dari Asma Dewi kepada NS, anggota inti Saracen, kelompok penyedia jasa ujaran kebencian, senilai Rp75 juta.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Namun, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah uang sebesar tersebut merupakan pembayaran jasa Saracen atau tidak. 

"Untuk proyek itu, ini masih didalami Saracen ini untuk apa karena dia sendiri posting SARA di Facebook. Ya akun dia sendiri atau ada kerja sama dengan Saracen itu. Ini juga masih didalami kapan transfernya," ujarnya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 11 September 2017.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Penyidik siber telah mengantongi informasi bahwa Asma Dewi diduga terlibat grup Saracen. Dia diduga pernah mentransfer uang sebesar Rp75 juta kepada anggota inti Saracen berinisial NS. "NS kemudian transfer ke D. Dalam mutasi tersebut disebut untuk membayar Saracen," katanya.

Setyo mengatakan uang tersebut bermuara ke seseorang berinisial R, yang berperan sebagai bendahara Saracen. Namun, Setyo belum dapat memastikan apakah uang sebesar tersebut merupakan pembayaran jasa Saracen atau tidak. 

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi

Asma Dewi ditangkap di Kompleks AKRI, Jalan Namra Raya, Jakarta Selatan, Jumat, 8 September 2017. Sesuai kartu identitasnya, dia sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang beralamat di Ciledug Raya,Tangerang Selatan. Barang bukti yang disita dari penangkapan tersangka adalah dua unit ponsel dan unggahan berbau Sara. (one)

Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024