Golkar Minta Jangan Stigma LBH Jakarta dengan Komunisme

Polisi berpakaian preman mengamankan pelaku bentrokan yang terjadi di LBH Jakarta, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzili meminta, publik tidak mempercayai isu soal adanya aktivitas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Megawati: Kalau Menyebut Marhaenisme, Langsung Dikatakan Kita Ini Komunisme

"Di LBH itu kan selama ini selalu menjadi tempat yang kritis. Jangan distigmatisasi bahwa LBH itu dengan kegiatan bagian dari komunisme," ujar Ace, Senin, 18 September 2017.

"Masyarakat jangan gampang terpancing dengan berbagai isu, apalagi isunya juga belum tentu benar."

Mahfud MD Tegaskan Penyelesaian Pelanggaran HAM Bukan untuk Menghidupkan Komunisme

Ace berpendapat, saat ini memang ada beberapa pihak yang sengaja meletupkan kembali isu komunisme dengan tujuan menghujat pemerintah.

Sementara isu itu tak memiliki keterkaitan apa pun dengan era pemerintahan saat ini. "Apanya yang komunisme? Jadi menurut saya masyarakat bisa lebih cerdas untuk mengklarifikasi berbagai isu yang dialamatkan kepada rezim yang sekarang," katanya menambahkan.

Elon Musk Salahkan Komunisme karena Anaknya Ingin Putus Hubungan

Sebelumnya pada Minggu malam, 17 September 2017, ratusan orang menggeruduk LBH Jakarta dengan tudingan menggelar kegiatan terkait PKI. Tak diketahui persis darimana isu itu berasal. Namun aksi massa ini cukup membuat kericuhan. Kepolisian sampai menembakkan gas air mata lantaran massa terlihat semakin beringas dan hendak memaksa masuk ke LBH Jakarta yang baru usai menggelar kegiatan.

Sebanyak 22 orang telah diamankan dan diduga sebagai provokator. Seluruhnya sedang dalam pemeriksaan intensif Kepolisian saat ini. (mus)

Willem Schermerhorn (Perdana Menteri Belanda 1945-1946) dan Chalid Salim

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

Adik pahlawan nasional Kiai Haji (KH) Agus Salim, yakni Chalid Salim mantap memeluk agama Katolik usai pertemuannya dengan seorang laki-laki asal Digul, Papua pada 1941.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2024