Pil PCC di Kendari Disuplai dari Jakarta dan Makassar

Polisi menunjukkan barang bukti sitaan obat PCC saat rilis tangkapan di Polda Sultra, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (18/9/2017).
Sumber :
  • ANTARA/Jojon

VIVA.co.id - Pil PCC (paracetamol, caffein, dan carisoprodol) yang menewaskan tiga orang dan 71 overdosis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin pekan lalu, ditengarai disuplai dari Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan.

COVID-19 di Kendari Terus Melonjak, Satgas: Jangan Berkerumun!

"Tahun 2016 kami menemukan puluhan ribu butir pil PCC di Bandara Halu Oleo Kendari. Barang ini dikirim dari Jakarta ke Kendari melalui jasa pengiriman barang," kata Wakil Kepala Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi La Ode Aris, di Kendari pada Rabu, 20 September 2017.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari semua tersangka, barang pil PCC yang ditemukan diketahui berasal dari Makassar. Pengiriman dari Makassar melalui jalur darat. Sementara dari Jakarta lewat udara. Namun polisi masih menyelidiki dugaan pabrik khusus yang memproduksi pil PCC itu.

Capaian Vaksinasi COVID-19 di Kendari Masih Jauh dari Target

Polisi sudah menetapkan 21 orang sebagai tersangka yang bertanggung jawab atas peredaran obat PCC di Kendari. Enam belas orang di antaranya ditangkap pada Senin, dan lima orang lain pada Selasa.

Diisap seperti sabu

Pak Haji Cs Mampu Produksi 30 Ribu Pil PCC per Hari

Badan Narkotika Nasional Kota Kendari menemukan fakta baru dari peredaran pil PCC. Rupanya di kalangan pengguna pil PCC, selain dikonsumsi dengan cara diminum, juga diisap seperti mengonsumsi sabu-sabu menggunakan bong atau alat isap.

Kepala BNN Kota Kendari, Murniaty, menceritakan temuan baru ada seorang siswa yang mengonsumsi pil PCC menggunakan alat isap seperti bong. Pengguna itu ialah seorang siswa SMP di Kendari namun identitasnya dirahasiakan. "Yang pasti ini hal baru yang kami temukan di Kendari," ujarnya.

Peredaran pil PCC di Kendari, katanya, memang sudah menghawatirkan. Karena itu BNN terus mengingatkan masyarakat, terutama pelajar, untuk tidak menggunakan PCC. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya