- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas pengiriman bantuan 2.000 ton beras untuk etnis Rohingya, Myanmar, di Terminal Petikemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 21 September 2017.
Surat Al Fatihah mengiringi bantuan yang dinaikkan ke atas kapal. "Marilah kita semua membaca Surat Al-Fatihah (dalam Alquran) agar (bantuan) selamat sampai tujuan," kata Khofifah mengajak semua yang menyaksikan pemberangkatan bantuan ke Rohingya.
Dua ribu ton beras untuk korban tragedi Rohingya itu adalah sumbangan dari masyarakat seluruh daerah di Indonesia yang dititipkan melalui Aksi Cepat Tanggap atau ACT. Dari Surabaya, kapal pengangkut bantuan akan berlayar menuju Pelabuhan Chittagong di Bangladesh.
Di Bangladesh, ratusan ribu masyarakat Muslim Rohingya mengungsi, mencari tempat aman dari konflik kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Sementara ini, Bangladesh adalah pintu paling mudah bagi relawan dari sejumlah negara mengirim bantuan.
Presiden Direktur ATC, Ahyudin mengatakan, tidak siapa pun di dunia yang menginginkan konflik kemanusiaan yang memakan korban dalam jumlah banyak seperti yang terjadi di Myanmar. Tetapi di sisi lain, tragedi Rohingya mampu menyentuh simpati umat Islam dan masyarakat dan bersama-sama membantu korban.
"Dua ribu ton beras dari masyarakat Indonesia ini kami kumpulkan hanya dalam waktu lima hari. Sekarang ATC juga sudah mengumpulkan dana bantuan dari masyarakat dan donatur sebesar Rp50 miliar. Alhamdulillah." (mus)
Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia
Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma
