Kemenhub Waspadai Abu Gunung Agung Bisa Rusak Mesin Pesawat

Bandara Ngurah Rai Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, terus meningkat sejak 18 September 2017. Gunung tertinggi di Pulau Bali ini sudah berstatus awas. Kenaikan status ini diberlakukan sejak Jumat malam tadi.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Peningkatan aktivitas Gunung Agung sampai saat ini belum berdampak terhadap aktivitas penerbangan pesawat terbang di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. “Tapi apabila Gunung Agung mengeluarkan semburan abu vulkanik atau Volcanic Ash (VA), maka penerbangan pesawat terbang menuju atau dari Bandara Ngurah Rai akan ditutup,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Satoso, di Tangerang, Sabtu 23 September 2017 .

Ia menjelaskan, karena Abu Vulkanik ini bisa membahayakan penerbangan pesawat terbang. Bahkan dampak terparah dari abu vulkanik terhadap pesawat bisa merusak fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet yang terdapat dalam pturbofan pesawat atau bisa membuat mesin pesawat mati.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Karena itu, Kemenhub bersama pihak terkait penerbangan telah mempersiapkan antisipasi untuk melakukan deteksi dini jika Gunung Agung menyemburkan abu vulkanik.

Menurut Agus, pihaknya telah membuat nota kesepahaman (MoU) atau kerja sama dengan sejumlah pihak. Di antaranya, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), untuk memberikan informasi manakala terjadi semburan abu vulkanik dari Gunung Agung. 

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

"Dengan BMKG Kami mempunyai kerja sama di situ nanti BMKG akan memberikan suatu citra satelit terkait manakala ada VA dia itu menyebar, terkosentrasi di mana, menyebar kearah mana. Jadi ada tepian tepian yang adanya VA ini kami bisa mendeteksi," kata Agus.

Selain kerja sama dengan PVMBG dan BMKG, Kemenhub juga bekerja sama juga dengan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) dari Darwin, Australia. VAAC akan memberikan informasi dalam bentuk grafis analisa matematis terkait dengan sebaran titik-titik Abu Vulkanik.

Sedangkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memberikan data-data terkait dengan citra satelit. Dengan adanya informasi itu, maka akan mempermudah otoritas peberbangan untuk memberikan informasi lokasi yang harus di hindari pesawat terbang.

"Dari dua aspek ini kita akan membuat sesuatu statement misalkan ada VA. VA di mana itu batasnya, sehingga seluruh penerbangan harus menghindari adanya sebaran VA tadi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya