Pemkab Karangasem akan Beli Ternak Pengungsi Gunung Agung

Gunung Agung, Bali
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Jumlah pengungsi bencana Gunung Agung sudah mencapai 34.931 jiwa yang tersebar di 238 titik pengungsian di tujuh kabupaten/kota se-Bali. Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat di zona merah Gunung Agung dengan radius 12 kilometer terdapat 100 ribu jiwa.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Meski jumlahnya akan terus bertambah, namun Bupati Karangasem, IGA Mas Sumantri memastikan bahwa stok pangan untuk pengungsi dipastikan aman. Ia memaparkan, semua pihak bahu membahu dalam penanggulangan bencana mulai dari bawah hingga pemerintah pusat.

"Stok beras sebanyak itu terdiri dari Pemkab Karangasem 50 ribu ton, Provinsi 200 ton. Nanti belum lagi ditambah bantuan dari pemerintah pusat dan bantuan masyarakat. Tadi Bu Kapolri menyumbang enam ton beras," kata Mas Sumantri, Senin, 25 September 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Dengan stok sebanyak itu, Mas Sumantri memastikan tak ada masalah dengan kebutuhan pangan bagi pengungsi bencana Gunung Agung. "Tidak ada masalah. Sudah kami hitung cukup untuk satu bulan ke depan," ujarnya.

Sementara itu, mengenai ternak warga, Mas Sumantri memastikan akan membelinya. Pemkab Karangasem telah menyediakan dana yang cukup untuk membeli ternak warga seperti ayam dan babi. Sementara untuk sapi, Mas Sumantri mengaku masih memikirkan solusinya agar harganya tak jatuh di pasaran.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

"Kalau ternak seperti ayam dan babi milik warga akan kita beli. Nantinya itu akan kita gunakan untuk lauk-pauk warga di pengungsian," kata Mas Sumantri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangsem Putu Widiada menegaskan hal sama. Di pos pengungsian GOR Swecapura misalnya, segala kebutuhan bagi pengungsi sudah tersedia.

"Semua kebutuhan pengungsi sudah tersedia di sini, meski tak maksimal. Untuk balita seperti susu, makanan bayi, popok dan pampers juga ada," tutur Widiada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya