Bapeten Sebut Teror Bandung Nyaris Mengarah Serangan Nuklir

Ilustrasi gegana melakukan penanganan bom
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyebut serangan teror yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Juli lalu, hampir mengarah kepada bentuk serangan menggunakan senjata berbasis nuklir.

Ternyata Rusia Gunakan Rudal Termonuklir Buat Bombardir Ibukota Ukraina

Kepala Bapeten, Jazi Eko Istiyanto, mengatakan bahan kimia yang ramai diberitakan media terkandung dalam bom yang dirakit pelaku adalah unsur thorium. Dalam dunia nuklir, unsur thorium bisa digunakan untuk membangkitkan kekuatan nuklir.

"Anda tahu bom di Bandung kemarin? Kan sudah menggunakan kaus lampu petromaks. Itu mengandung thorium. Gampangnya, nuklir," kata Jazi usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 27 September 2017.

6 Angkatan Laut Paling Kuat di Dunia, Pernikahan Habib Rizieq

Menurut Jazi, karena pelaku masih amatir, aksi teror yang dilakukan di Kota Bandung itu tak sampai berhasil membuat tindakan mereka menjadi serangan berbasis nuklir.

Namun demikian, ia mengingatkan dengan ditemukannya kandungan itu menjadi pertanda bawah para kelompok teroris itu makin meningkatkan kemampuannya. Pemerintah, lanjutnya, harus mulai mengantisipasi peningkatan kemampuan teroris ini.

5 Militer Terkuat di Dunia Tanpa Senjata Nuklir, Indonesia Nomor Berapa?

"Ke depan, ia (teroris) akan berlatih dan lama-lama bisa (memanfaatkan kekuatan nuklir). Kita harus siap-siap," ujar Jazi.

Sebelumnya, polisi menciduk terduga teroris berinisial YF alias Abu Nakir Shaab, di Kampung Jajawai, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2017 lalu.

Dari hasil penggeledahan, Densus menemukan barang bukti kimia bahan peledak di rumah kontrakan YF. Setelah diteliti, bahan kimia peledak itu meski berdaya ledak rendah tapi sangat mematikan. Karena racun kimia yang terkandung di dalamnya bila terhirup bisa membahayakan kesehatan.

Bahkan, kimia bahan peledak yang disiapkan YP direncanakan diledakkan di tempat pengamanan dan Istana Merdeka pada akhir Agustus. [Baca: Bahan Bom Kimia di Bandung Daya Ledak Rendah tapi Mematikan] (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya