Pemerintah Belum Punya Solusi Ternak Pengungsi Gunung Agung

Asisten Kepala Polri Bidang Operasional, Irjen Mochammad Iriawan akan promosi jadi Komjen.
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA.co.id - Asisten Kepala Polri Bidang Operasional, Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan, menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar aparat memberikan penanganan terbaik atas bencana Gunung Agung di Karangasem, Bali.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Presiden, kata Iriawan, amat berharap tak ada korban jiwa jika gunung api itu meletus. Maka harus diantisipasi sedari dini untuk mencegah atau menghindari korban. Masyarakat pun harus tetap waspada dan menaati imbauan atau peringatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Memang sudah ada laporan sembilan orang meninggal, tetapi bukan akibat langsung peningkatan aktivitas Gunung Agung, melainkan gara-gara sakit.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Iriawan menyinggung soal masih banyak ternak milik warga yang berada di wilayah bahaya Gunung Agung, yakni di radius 9 kilometer dengan sektoral 12 kilometer. Pemerintah, katanya, masih mencarikan solusi untuk permasalahan ternak-ternak itu.

Sedikitnya 17 ribu ternak, sebagian besar sapi, milik warga yang berada di zona bahaya. Ternak-ternak itu bagian dari mata pencaharian warga selama ini yang tak mungkin dibawa mengungsi.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Sebenarnya, kata Iriawan, ada pihak atau pengusaha yang bersedia membeli ternak-ternak itu, namun harganya dianggap terlalu rendah sehingga warga keberatan menjualnya. "Ada yang sudah mau membeli, tapi harganya rendah, sehingga masyarakat tak mau menjual. Ini sedang kami carikan solusinya," katanya di Karangasem pada Rabu, 4 September 2017.

Ia berharap bencana Gunung Agung segera berakhir. Kalau pun akhirnya meletus, dia berharap letusan besar tak terjadi, meski tak ada yang dapat memprediksinya. Dia menyebut aktivitas Gunung Agung ibarat orang sakit yang sekarat dan dirawat di ruang ICU (intensive care unit), tak dapat diperkirakan kapan meninggal dunia. Soalnya gempa masih terjadi yang berarti aktivitas gunung masih tinggi.

Namun, Iriawan mengatakan bahwa pemerintah sudah siap mengantisipasi situasi terburuk. "Kalaupun terjadi hal terburuk, misalnya, erupsi, kita semua sudah siap. Polri akan mengirimkan sarana dan prasarana maupun personelnya ke sini," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya