Pariwisata Pacitan Bakal Booming Homestay

Pantai Klayar di Pacitan
Sumber :
  • Eno Dewati

VIVA.co.id – Banyak objek wisata yang dimiliki Pacitan, sebagai kota paling Barat Selatan Provinsi Jatim ini. Namun potensi wisata itu belum sepenuhnya tergarap dengan baik. Sebagian kawasan wisata potensial belum memenuhi akomodasi secara layak.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Untuk itulah Disbudparpora Kabupaten Pacitan mulai serius menggarap kawasan potensial wisata itu. Mulai tahun depan, bakal digarap cross border tourism. Yakni kawasan wisata yang berada di sepanjang pantai yang berada digaris pantai selatan.

Diantaranya Pantai Pidakan, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan. Pantai Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Nagdirojo, dan Pantai Banyu Tibo di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo. “Selain itu kami akan meningkatkan sejumlah desa yang selama ini sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun regional, untuk menjadi desa wisata,” kata Kadisbudparpora Pemkab Pacitan, Endang Sujasri.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Untuk menjadikan sebuah desa menjadi desa wisata, kata Endang, perlu kerja sama antara dinas terkait. Karena menyangkut tentang amenitas, atraksi, akomodasi dan infrastruktur.

“Untuk amenitas ini, bila tidak ada hotel, kami mengupayakan desa wisata itu memiliki homestay. Sehingga para wisatawan dari luar daerah Pacitan, bisa menginap di lokasi wisata,” katanya.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Endang juga memahami, agar para wisatawan krasan (betah) akomodasi untuk menginap di lokasi wisata. Seperti hotel ataupun motel, perlu ada investor yang masuk. Karena itu, pihaknya juga perlu menggandeng para investor dalam hal ini melalui dinas terkait.

“Tapi yang paling efektif itu ya homestay. Rumah warga bisa menjadi fasilitas menginap untuk para wisatawan. Untuk itulah, kami bakal fokus untuk pembangunan homestay di kawasan wisata potensial,” jelasnya.

Sejumlah daerah wisata pantai seperti Banyu Tibo, fasilitasnya masih terbatas. Akomodasi untuk kuliner masih terbatas adanya warung. Namun, untuk penginapan belum ada. Fasilitas jalan juga sudah cukup baik, meski masih sempit. Kawasan pantainya pun sudah cukup tertata dengan baik.

Sementara, Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan, bahwa pihaknya mendukung pengembangan homestay desa wisata di Pacitan. Dengan alasan Pacitan sudah menjadi salah satu top destination dan memiliki banyak objek wisata.

“Pengembangan sarana prasarana dalam rangka menunjang aksesbilitas dan amenias sebuah desa wisata harus mendapat prioritas dengan melibatkan perangkat desa,” jelas Wisnu.

Meski begitu, dia menjelaskan aksesbilitas dan amenitas ke desa wisata menjadi penting dalam memperkuat unsur 3 A (atraksi, aksesbilitas dan amenitas). Menurutnya, dengan fasilitas yang baik akan mampu menjadi daya saing bagi desa-desa di Pacitan dalam menarik kunjungan wisatawan lebih banyak lagi.

Tahun ini kunjungan wisatawan ke Pacitan ditarget sebanyak 1,7 juta orang. Tapi, baru terealisasi sekitar 1,3 juta. “Jadi, masyarakat perlu dilatih peningkatan kapasitas usahanya di setiap destinasi wisata khususnya pada bidang pengelolaan homestay,” terangnya.

Menpar Arief Yahya memang menerapkan pola homestay desa wisata untuk memperbanyak daya tampung amenitas. Sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata.

“Homestay Desa Wisata terus didukung untuk maju,” kata Menpar Arief Yahya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya