Gubernur Bali: Kuta sampai Bedugul Aman Dampak Gunung Agung

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika.
Sumber :

VIVA.co.id - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengumpulkan 35 konsul negara-negara asing yang memiliki perwakilan di provinsi itu di Denpasar pada Rabu, 4 Oktober 2017. Hanya konsul Brasil dan Sri Langka yang berhalangan hadir karena sakit.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Gubernur mengumpulkan wakil resmi negara-negara sahabat itu untuk menjelaskan seputar kondisi aktivitas Gunung Agung selama dua pekan terakhir. Hingga kini, status Gunung Agung masih berada di level IV atau awas. Namun aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl itu sudah mulai menurun.

"Mudah-mudahan tidak terjadi letusan. Itu harapan kita. Seandainya pun terjadi letusan, maka secara manajemen pengendalian bencana kita sudah lakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Jika pun terjadi letusan hari ini, Pastika menjamin tak akan ada korban jiwa. Pasalnya, warga dari 28 desa terdampak sudah diungsikan dan desa-desa itu sudah dikosongkan. Alat pendeteksi bahaya erupsi pun sudah disiagakan sehingga dapat memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas.

"Jadi bisa early detection (deteksi dini) dan early warning (peringatan dini), sehingga tidak ada orang yang tidak mendapat informasi kalau terjadi letusan," ujarnya menjelaskan.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Hanya 28 dari 78 desa di Karangasem yang terdampak aktivitas Gunung Agung karena desa-desa itulah yang berada di zona merah. Selebihnya relatif aman, apalagi desa-desa di luar Kabupaten Karangasem.

"Jangan pernah berpikir Kuta, Sanur, Nusa Dua, Jimbaran, Tanah Lot. Semua dalam keadaan save (aman). Apalagi Bedugul, dalam keadaan sangat aman," ujar mantan Kepala Polda Bali itu.

Ia meminta kepada para konsul menjelaskan kepada negaranya masing-masing mengenai bencana Gunung Agung agar tak terjadi kekhawatiran berlebihan. Dia berharap, tak banyak turis asing yang membatalkan kunjungan ke Bali, karena Bali tak cuma Karangasem.

Sebagian desa yang berada di zona bahaya pun, kata Pastika, sebenarnya jarang dihuni warga atau tak banyak dikunjungi orang. Namun pemerintah telah menetapkan peringatan keras agar tak ada aktivitas di wilayah-wilayah berbahaya itu. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya