- Sekretariat Wakil Presiden.
VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar di kisaran 260 juta jiwa, tidak dijadikan alasan yang menyebabkan Indonesia belum menjadi negara maju.
Menurut JK, dua negara, yaitu India dan Republik Rakyat Tiongkok memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak, mencapai miliaran. Namun nyatanya, India dan RRT saat ini adalah negara maju yang laju pertumbuhan ekonominya lebih baik dari Indonesia.
"Kita tak punya alasan lagi bahwa jumlah penduduk yang mencapai 260 juta membuat kita susah maju," ujar JK, seperti dikutip dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), saat memberi sambutan dalam Dies Natalies ke-3 Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, Jumat, 6 Oktober 2017.
JK menyampaikan, hal yang membuat suatu negara menjadi maju pada umumnya adalah kualitas sumber daya alam, atau penguasaan teknologi oleh bangsa itu. Sementara, menurut JK, kekayaan alam Indonesia sudah tidak diragukan lagi.
Dengan demikian, JK menyampaikan, kemajuan Indonesia saat ini tergantung kepada upaya pemerintah untuk terus mendorong penguasaan teknologi oleh bangsa Indonesia.
"Karena itu makanya kita harus kuasai teknologi, salah satunya melalui keberadaan ITERA. Kita harus secara serius menjalankannya. Kita sudah bicara kepada Menristek Dikti, juga Bappenas, bagaimana kita mempercepat peningkatan kualitas ITERA," ujar JK.