Oknum Pegawai Aceh Tipu Calon PNS hingga Ratusan Juta

Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti penipuan bermodus seleksi calon pegawai negeri sipil di Markas Polresta Banda Aceh, Aceh, pada Kamis, 19 Oktober 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi

VIVA – Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil di Aceh berinisial S ditangkap polisi. Dia disangka menipu belasan orang dengan modus operandi menjanjikan lulus tes calon PNS Kementerian Hukum dan HAM.

Ratusan Ribu Ribu PNS Sudah Ikuti Uji Kompetensi dari BKN untuk Siap Pindah ke IKN

Perempuan berusia 53 tahun itu masuk daftar pencarian orang alias buron atas kasus yang sama sejak Februari 2017. Ia dibekuk saat korban terakhir melaporkan hal penipuan itu ke Polresta Banda Aceh pada 4 September 2017. S ditangkap di rumahnya pada 14 Oktober 2017.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh, Ajun Komisaris Polisi M Taufik, aksi penipuan S sudah sejak lama dan menelan sebelas korban. S beraksi sejak Maret 2016 dengan membuka rekrutmen fiktif calon PNS.

Menpan-RB Janji Angkat 2,3 Juta Tenaga Honorer: Tes Hanya Formalitas

Pelaku mematok tarif bervariasi, mulai Rp20 juta hingga Rp25 juta per orang. Uang itu digunakan untuk biaya pengurusan administrasi. Namun kenyataannya korban tidak juga kunjung mendapat kepastian mengenai kelulusan.

“Total uang yang sudah ditarik oleh pelaku sekitar dua ratus juta dan digunakan untuk keperluan pribadi,” kata Taufik saat konferensi pers di Markas Polresta Banda Aceh pada Kamis, 19 September 2017.

Dituduh Lakukan Penipuan Senilai Rp1,8 Miliar, Vicky Prasetyo Gak Terima

Untuk memuluskan aksinya, setiap korban yang sudah menyetorkan uang diberi bukti pembayaran. Kemudian korban disarankan menunggu keluarnya surat rekomendasi dari instansi terkait.

“Bujuk rayunya banyak, ada juga faktor kedekatan, yang pasti meyakinkan korban, pelaku juga memberi kuitansi pembayaran. Jadi seolah resmi,” ujarnya.

Sejauh ini, dalam melancarkan aksinya, pelaku bekerja sendiri memperdaya sebelas korbannya. Polisi masih menyelidiki keterlibatan oknum pegawai lain dan korban lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya