- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada penurunan aktivitas kegempaan di Gunung Agung Bali sejak empat hari terakhir.
Penurunan jumlah gempa ini bahkan tercatat menyamai ketika Gunung Agung disematkan status waspada atau level II pada beberapa bulan lalu.
Namun demikian, menurunnya aktivitas gempa tak berarti bahwa status Awas pada gunung dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut itu bisa diturunkan.
"Status tidak hanya ditentukan satu parameter saja, dalam hal ini jumlah gempa belaka," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Selasa, 24 Oktober 2017.
"Kalau hanya itu yang kami lakukan (mencatat gempa), tidak butuh capek-capek belajar vulkanologi, cukup jadi tukang catat gempa saja."
Menurut Devy, terdapat parameter lain yang mesti menjadi rujukan untuk menentukan status sebuah gunung. Faktor itu yakni, pengamatan visual seperti tinggi asap, perubahan fitur kawah dan lain-lain.
Ada juga faktor seismik, deformasi, maupun metode lainnya seperti penginderaan jauh. "(Saat ini untuk Gunung Agung) Belum menunjukkan pola yang beriringan mengindikasikan penurunan," jelas Devy.
Atas itu, jika memang sejumlah faktor tadi menunjukkan perubahan serupa dengan aktivitas gempa, Devy memastikan PVMBG akan menurunkan status Awas Gunung Agung menjadi waspada. "Pasti PVMBG akan turunkan," kata Devy. (ase)
